TOMOHON – Gempa vulkanik dangkal yang terjadi sebanyak 16 kali di selang waktu enam jam sejak pukul 00.00 WITA-06.00 WITA Selasa (4/10), masih mendominasi kegempaan Gunung Lokon, di Provinsi Sulawesi Utara.
“Gempa vulkanik dangkal masih tinggi dibanding gempa vulkanik dalam selang beberapa hari ini,” ujar Yudi, Staf Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Selasa (4/10).
Periode 24 jam hari Senin (3/10), pos pengamatan merekam terjadinya tiga kali gempa vulkanik dalam (VA) dan 26 kali gempa vulkanik dangkal.
Gempa embusan juga terjadi sebanyak 11 kali serta tujuh kali gempa tektonik jauh. Sedangkan amatan kegempaan hari ini terjadi satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 19 milimeter, lama gempa 75 detik.
Gempa vulkanik dangkal tercatat sebanyak 16 kali dengan amplitudo 3-8 milimeter, lama gempa 75 detik. Terjadi juga dua kali gempa embusan dengan amplitudo 35-45 milimeter, lama gempa 50-90 detik.
Di sisi lain, dari amatan visual, kawah Tompaluan, Gunung Lokon mengeluarkan asap putih tipis, sedang hingga tebal dengan tinggi embusan 150-200 meter.
“Aktivitasnya masih di atas normal bila dilihat dari kegempaannya,” tambah Yudi.
Dua hari belakangan ini letusan tidak lagi tampak dari kawah Tompaluan. Meski demikian, Pusat Vulkonologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung masih menetapkan status Gunung Lokon Siaga level III.(niel)