Manado – Tim Ekspedisi Kapsul Waktu (EKW) Tahun 2085, akhirnya melintasi wilayah Sulawesi Utara yang merupakan propinsi ke-30 setelah dilepas dari titik nol di Sabang Aceh.
Tim EKW 2085 ini melintasi wilayah Sulawesi Utara untuk mengumpulkan mimpi harapan maupun resolusi masyarakat Sulawesi Utara yang sudah diambil melalui pengisian formulir di sejumlah sekolah.
Menurut Ketua Panitia Daerah (PANDA) Sulawesi Utara, Veldy Umbas, semua mimpi dan harapan dimulai dari pembagian formulir mimpi kepada seluruh masyarakat terutama ke Sekolah-sekolah sejak bulan Agustus-November.
Ada dua ribu daftar isian yang disebar di 70 sekolah di Bolmong Utara, Kotamobagu, Minahasa Selatan, Minahasa dan Manado. Dari dua ribu mimpi anak-anak tersebut dipilih tujuh mimpi yang kemudian di masukan di kapsul waktu, kelak nanti akan dibuka pada tahun 2085 oleh generasi masa depan.
Inilah ketuju mimpi tersebut;
Pertama, kami bermimpi Indonesia tidak ada lagi korupsi dan anggaran pendidikan semakin besar untuk pengembangan kualitas sumber daya manusia.
Kedua, kami berpimpi Sulawesi Utara menjadi pintu gerbang Indonesia di kawasan Asia Pasifik sehingga Sulawesi Utara benar-benar menjadi pusat pertumbuhan di Indonesia Timur.
Ketiga, kami bermimpi hewan endemic khas Sulut, pohon dan tumbuhan tetap lestari, udara tetap bersih dan lingkungan tidak tercemar seingga Sulut tetap menjadi tempat yang nyaman untuk kita diami.
Keempat, kami bermipi Sulawesi Utara terus menjadi pusat percontohan pluralisme di Indonesia, yang selalu aman dan damai tanpa ada persoalan bernuansa suku, agama, ras dan golongan.
Kelima, kami bermipi Sulawesi Utara terus melestarikan budaya dan kearifan lokal, sehingga tarian maengket, kabasaran, masamper, kabela dan semua kearifan lokal seperti mapalus dll, tetap terjaga dan lestari. Begitu juga dengan kuliner asal Sulawesi Utara seperti tinutuan, nasija, cucur, onde-onde dan lainnya menjadi kuliner dunia yang bisa dinikmati oleh masyarakat dunia.
Keenam, kami bermimpi nanti ada motor terbang, mesin, robot dan komputer tercanggih adalah ciptaan anak-anak Sulawesi Utara. Sehingga anak-anak Sulut bisa bersaing di dunia internasional tapi tetap mempertahankan kebudayaan lokal.
Ketuju, kami bermimpi tempat-tempat wisata alam seperti Bunaken, Tangkoko, Danau Tondano, dan lain-lain tetap lestari. Sehingga Sulawesi Utara akan terus menjadi tempat tujuan wisata alam yang sangat menyenangkan.(***)
Baca juga: