Manado – Dunia petualangan Sulut berduka. Salah satu sesepuh olah raga petualangan Sulut, Franky “Kengkang” Kowaas berpulang, Selasa (02/10/2018).
Kengkang sendiri menjadi salah satu korban gempa yang melanda Kota Palu, Jumat (29/09/2018). Ia bersama sejumlah atlit paralayang menjadi korban reruntuhan Hotel Roa-roa Palu akibat gempa 7,4 SR.
Sesuai informasi yang didapatkan di rumah duka di Kelurahan Ranotana lingkungan IV Kecamatan Sario, jenasah masih berada di RS Bhayangkara Palu dan rencananya akan diterbangkan, Rabu (03/10/2018) menggunakan pesawat Hercules.
“Jika tak ada halangan, pukul 7.00 Wita jenasah akan diberangkatkan dari Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu,” kata salah satu rekan Alm, Bob Sumoked.
Bob mengatakan, Alm rencananya akan dimakamkan di pemakaman Maumbi.
“Tinggal menunggu hasil rembuk keluarga,” katanya.
Alm meninggalkan seorang istri bernama Nanvie T?agah, tiga orang anak yakni Lauhien Kowaas, Limey Kowaas dan Lingkan Kowaas.
Semasa hidup, Alm Kengkang adalah penggiat dunia petualangan. Bahkan Alm penyuka olah raga ekstrem seperti pemanjat tebing, penerjun payung dan arung jeram.
Untuk dunia pendakian, Alm sukses menginjakkan kaki di puncak gunung Kilimanjaro 5895 Mdpl dan Elbrus 5642 Mdpl. Selain kedua gunung itu, Alm juga puluhan kali sukses mendaki gunung Carstensz Pyramid Papua 4884 Mdpl sebagai pemandu.
(abinenobm)