Sangihe, BeritaManado.com — Dukungan publik Sulawesi Utara kepada pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Olly Dondokambey-Steven Kandouw terus mengalir dan bertambah banyak setiap hari.
“Dimana-mana kami datang, sambutan masyarakat sangat baik. Dukungan masyarakat buat saya makin percaya diri,” jelas Olly Dondokambey saat Pelantikan Relawan Milenial Olly – Steven di Desa Likuang, Kecamatan Tabukan Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Senin (9/11/2020).
Pada kesempatan itu, Olly datang bersama Calon Wakil Gubernur Steven Kandouw, Ketua DPRD Provinsi Sulut Dr. Andi Silangen, Mantan Bupati Sitaro Toni Supit, Mantan Bupati Sangihe HR Makagansa dan Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong.
Secara khusus, Olly menyebut Wakil Bupati Kepulauan Sangihe dengan nama kesayangan, pak Embo, sekaligus memberikan doa dan ucapan selamat karena berulang tahun di hari yang sama.
Olly mengaku bangga karena makin hari dukungan masyarakat kepadanya terus melonjak.
“Bahkan datang ke rumah karena dia tau mana yang mo menang,” ungkapnya.
Olly menyebut tugas dan tanggung jawab pemimpin adalah bagaimana menyejahterakan masyarakat.
Kemudian rakyat akan percaya untuk memilih kembali.
Ia mengaku kaget, ada lawan politiknya mengatakan selama ini Olly-Steven tidak memberi perhatian pada Sangihe.
Padahal perhatian penuh telah diberikan secara maksimal dan sepenuh hati.
Bukan hanya saat jadi gubernur, tapi waktu menjabat anggota DPR selama 11 tahun.
“Saya gubernur lima tahun, dan sejak saya jadi anggota DPR jalan-jalan ini jadi dibangun. Jalan Minahasa Selatan jadi. Karena saya ketua badan anggar DPR,” kata Olly.
Lebih-lebih ketika jadi Gubernur, Olly yang punya akses langsung ke pemerintah pusat bisa membawa Presiden dan menteri-menteri ke Sulawesi Utara.
Diantaranya Menteri Keuangan, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Perhubungan, sampai Presiden Jokowi pun sudah diajak keliling Bumi Nyiur Melambai.
“Di era sebelumnya, kalau kalian tanya apakah ada yang seperti itu? tidak ada,” jelasnya.
Menurut Olly, sebenarnya lebih gampang membuat Sangihe lebih maju, kalau fungsi kordinasi antar pemerintah pusat dan daerah berjalan baik.
Sebab gubernur itu perwakilan pemerintah pusat di daerah, sehingga semua kebijakan kabupaten dan kota harus berkordinasi dengan pemerintah provinsi, agar manfaat-manfaat dirasakan masyarakat.
Kata Olly, jangan sampai karena ego sektoral, kemudian masyarakat dijadikan korban.
“Ini yang menjadi catatan bagi kita, agar kalau memilih pemimpin harus melihat rekam jejaknya,” jelas Olly.
Olly mengingatkan bahwa salah satu syarat menjadi pemimpin adalah menguasai substansi sehingga bisa bekerja dengan benar.
“Kalau pemimpin tidak, maka ini bisa jadi pembohongan publik, pembohongan pada masyarakat,” ujarnya.
Olly yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Sulawesi Utara menyinggung para calon lawannya di pilkada, yang berkampanye kemana-mana tanpa memegang substansi.
Bahkan menyampaikan hal-hal salah kepada masyarakat.
Sebagai contoh, ada calon berjanji setiap desa akan diberi Rp200 juta per desa.
Pertanyaannya, tambah Olly, mau ambil uang dari mana anggaran tersebut.
“APBD provinsi hanya Rp1,9 Triliun. Sekarang karena kami kerja keras selama lima tahun, bisa naik jadi Rp 4,1 triliun,” tandasnya.
(***/Alfrits Semen)