
Manado, BeritaManado.com — Indonesia resmi mendaftarkan kebaya ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda.
Pendaftaran tersebut dilakukan bersama dengan 4 negara ASEAN lainnya, yakni Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand dan Singapura.

Para komunitas kebaya di Indonesia pun terus mendukung tercapainya hal ini.
Salah satu diantaranya acara oleh Pesona Ragam Etnik Nusantara atau Pernik Nusantara yang mengambil thema Eksistensi Kebaya di Era Masa Kini dan berlangsung di Hotel Ambhara Jakarta .
Menurut Ketua Umum Pernik Nusantara Coreta Louise, pendaftaran kebaya ke UNESCO harus dibarengi dengan kegiatan nyata, baik para komunitas, maupun masyarakat Indonesia.
“Jika kita ingin mempertahankan budaya, bukan hanya sekadar bangga dan cinta saja, tetapi harus mengenakan kebaya. Sekarang di era ini eksistensi kebaya dipertanyakan apakah seluruh masyarakat kita khususnya kaum perempuan sudah mengenakan kebaya di setiap acara?,” ujar Coreta.

Lanjut Coreta, Indonesia sangat kaya dengan kebaya berbagai macam model dari berbagai daerah yang ada di Indonesia.
Ada kebaya Kartini, Kutu Baru, kebaya Noni dan lainnya, tapi hingga kini belum didaftarkan ke Warisan Budaya Tak Benda Nasional.
Padahal itu menjadi salah satu syarat untuk bisa ke UNESCO.
Kebaya Indonesia yang terdaftar saat ini baru dua, yakni kebaya Krancang dari DKI dan Kebaya Laboh dari Kepulauan Riau.
“Itulah sebabnya kita harus terus mengangkat kebaya sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia,” kata Coreta.

Coreta mengatakan, inilah yang akan dibahas dalam acara talk show Pernik Nusantara dengan tema Eksistensi Kebaya di Era Masa Kini.
Bersama nara sumber Heti Sunaryo perias pengantin tradisional yang sangat paham, pakem kebaya dan designer Didiet Maulana yang banyak berkecimpung bahkan melakukan penelitian khususnya Kebaya Indonesia.
Ketua Panitia Lies Irman Gusman mengatakan, selain talk show juga fashion show, Rowmah Vielga Kebaya, Amy Atmanto Gallery dan Lungsin.
Di samping itu juga ada exhibition para pelaku usaha UMKM di antaranya Afif Syakur, Kanakilla dan Nila Wastra Nusantara.
Acara turut dihadiri oleh istri Menteri Badan Pertanahan Nasional Nanny Hadi Tjahyanto, istri Duta Besar Equador untuk Indonesia, Madam Magus Pareja dan President of the ASEAN Woman Circle Dewi Suryodipuro.
Para personil Pernik Nusantara terdiri dari Coreta Louise Kapoyos sebagai Ketua Umum, didampingi Sendy Yusuf sebagai Sekretaris, ada juga Lies Irman Gusman, Ingrid Kansil, Donna Latief, Celly Hamid Awaludin, Anita Rusdi, Rossa Dino Pari Djalal, Mardalita dan Magda Hutagalung.
(***/srisurya)