MANADO – Setelah tim penyidik Polda Sulut bekerjasama dengan tim Forensik Mabes Polri, dalam melakukan outopsi terhadap dua mayat, masing-masing ditemukan di Perairan Panglisang, Bunaken, Kota Manado, dan Talise, Minahasa Utara, beberapa waktu lalu. Ternyata bukan perempuan seperti perkiraan sebelumnya.
Data terbaru tim ahli forensik yakni, mayat pria di perairan Bunaken berusia antara 30 hingga 35 tahun. Hasil outopsi ada keretakan pada tulang belakang korban. Ditengarai korban dihantam dengan benda keras hingga tewas.
Sedangkan mayat di Perairan Talise, jenis kelamin sama, yakni lelaki, berusia maksimal 40 tahun. Penyebab kematiannya belum diketahui.
Tim forensik antara lain Kabid Doktes Polda Sulut, AKBP dr Felix Sangkalia, MS, selaku ketua tim, dr Munim Idris SpF (Fakultas Kedokteran UI RSCM), dr Andang Azar, unsur Pusdokes Mabes Polri, dr Malo SpF, dr Erwin SpF, dr Jemmy Tumboka, unsur RSU Prof RD Kandou Malalayang,Manado, dr Tasru, Mia Achamd, kedua anggota forensik terakhir ini mewakili Polda Sulut.
Sementara itu, Ketua BPMJ Tanjung Parigi, Bunaken, Pdt Billy Johannis STh, berharap agar pihak kepolisian dapat mengungkap secepatnya kasus mayat tak berkepala yang ditemukan di perairan Bunaken tersebut. ”Ini agar kami di Bunaken tidak bertanya-tanya, dan penasaran tentang siapa sebenarnya mayat itu, dan penyebab kematiannya, ”ujarnya.(jor)
MANADO – Setelah tim penyidik Polda Sulut bekerjasama dengan tim Forensik Mabes Polri, dalam melakukan outopsi terhadap dua mayat, masing-masing ditemukan di Perairan Panglisang, Bunaken, Kota Manado, dan Talise, Minahasa Utara, beberapa waktu lalu. Ternyata bukan perempuan seperti perkiraan sebelumnya.
Data terbaru tim ahli forensik yakni, mayat pria di perairan Bunaken berusia antara 30 hingga 35 tahun. Hasil outopsi ada keretakan pada tulang belakang korban. Ditengarai korban dihantam dengan benda keras hingga tewas.
Sedangkan mayat di Perairan Talise, jenis kelamin sama, yakni lelaki, berusia maksimal 40 tahun. Penyebab kematiannya belum diketahui.
Tim forensik antara lain Kabid Doktes Polda Sulut, AKBP dr Felix Sangkalia, MS, selaku ketua tim, dr Munim Idris SpF (Fakultas Kedokteran UI RSCM), dr Andang Azar, unsur Pusdokes Mabes Polri, dr Malo SpF, dr Erwin SpF, dr Jemmy Tumboka, unsur RSU Prof RD Kandou Malalayang,Manado, dr Tasru, Mia Achamd, kedua anggota forensik terakhir ini mewakili Polda Sulut.
Sementara itu, Ketua BPMJ Tanjung Parigi, Bunaken, Pdt Billy Johannis STh, berharap agar pihak kepolisian dapat mengungkap secepatnya kasus mayat tak berkepala yang ditemukan di perairan Bunaken tersebut. ”Ini agar kami di Bunaken tidak bertanya-tanya, dan penasaran tentang siapa sebenarnya mayat itu, dan penyebab kematiannya, ”ujarnya.(jor)