BITUNG—Dua kapal laut asal Kota Bitung dikabarkan tenggelam, Kamis (22/9) sekitar pukul 14.15 Wita. Kedua kapal tersebut teridentifikasi bernama KLM Fasifik Raya dan KM Nutrindo PN 07, yang tenggelam di Biaro serta Selat Lembeh karena faktor cuaca.
Menurut Kapolres Bitung, AKBP Satake Bayu SIK, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, karena sebelum kapal tenggelam para ABK sudah menyelamatkan diri. “Menurut laporan, KLM Fasifik Raya bertolak dari pelabuhan Samudra Kota Bitung pagi hari dengan tujuan Beo Talaud mengangkut bahan-bahan bangunan,” kata Bayu.
Tapi sesampainya wilayah Biaro menurut Bayu, kapal dihantam ombak tinggi hingga tenggelam. Namun beruntung, ke-8 ABK kapal naas yang mengakut semen, besi dan bahan-bahan bangunan lainnya berhasil menyelamatkan diri.
“Sedangkan KM Nutrindo PM 07 tenggelam di perairan Selatan Pulau Lembeh tepatnya 11 mil dari lampu Suar Selat Lembeh mengakut 10 ABK dengan tujuan akan melaut mencari ikan. Diduga tenggelam karena diterjang ombak dan beruntung para ABK bisa selamat,” ujat Bayu.
Sementara itu, dari informasi, KM Nutrindo PM 07 bertolak dari Kota Bitung Rabu (23/9)sekitar pukul 22.00 wita. Namun kapal penangkap ikan tuna tersebut tidak menerusakan perjalanan ke laut Halmahera untuk mencari ikan karena ombak yang cukup besar.
“Karena ombak terlali tinggi kami putuskan untuk berbalik arah, tapi saat kapal berarah pulang tiba-tiba dari jarak 11 mil dari Pulau Lembeh mesin kapal mengalami kerusakan,” kata kepala kamar mesin kapal KM Nutrindo PM 07, Leonardo.
Sementara dalam perbaikan mesin, menurutnya, tanpa disadari haluan kapal mulai miring kekanan karena hantaman ombak. “Saat itu air mulai masuk ke dalam kapal dan hanya dalam hitung detik kapal terbalik,” katanya seraya menambahkan saat kapal terbalik 6 rekannya sementara tidur dan 4 ABK lainnya sudah dalam keadaan panik.
Mendengar informasi tersebut petugas Kesatuan Penjaga Laut Pantai(KPLP) Bitung langsung bergerak ke lokasi kejadian. Para ABK ini diselamatkan sekitar pukul 15.30 dan 2 awak kapal, nahkoda Alfrets Sabu dan satu ABK di selamatkan oleh kapal Tanker Shinta, 4 di selamatkan KM Delta King termasuk 2 ABK asal Philipine sedangkan 4 ABK lainnya di selamatkan kapal 131 milik KPLP Bitung.
Adapun sebagian muatan seperti bahan makanan, batu tenggelam, alat navigasi radio GPRS tak terselamatkan sedangkan bahan bakar solar sebanyak 5 ton semuanya tumpah kelaut.
Kepala satuan KPLP Kota Bitung, Wadyanto mengatakan, dalam kejadian ini pihak perusahaan PT Nutrindo Tanjung Merah harus bertanggung jawab karena dari hasil evakuasi kapal tersebut tidak memiliki alat keselamatan.(en)
BITUNG—Dua kapal laut asal Kota Bitung dikabarkan tenggelam, Kamis (22/9) sekitar pukul 14.15 Wita. Kedua kapal tersebut teridentifikasi bernama KLM Fasifik Raya dan KM Nutrindo PN 07, yang tenggelam di Biaro serta Selat Lembeh karena faktor cuaca.
Menurut Kapolres Bitung, AKBP Satake Bayu SIK, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, karena sebelum kapal tenggelam para ABK sudah menyelamatkan diri. “Menurut laporan, KLM Fasifik Raya bertolak dari pelabuhan Samudra Kota Bitung pagi hari dengan tujuan Beo Talaud mengangkut bahan-bahan bangunan,” kata Bayu.
Tapi sesampainya wilayah Biaro menurut Bayu, kapal dihantam ombak tinggi hingga tenggelam. Namun beruntung, ke-8 ABK kapal naas yang mengakut semen, besi dan bahan-bahan bangunan lainnya berhasil menyelamatkan diri.
“Sedangkan KM Nutrindo PM 07 tenggelam di perairan Selatan Pulau Lembeh tepatnya 11 mil dari lampu Suar Selat Lembeh mengakut 10 ABK dengan tujuan akan melaut mencari ikan. Diduga tenggelam karena diterjang ombak dan beruntung para ABK bisa selamat,” ujat Bayu.
Sementara itu, dari informasi, KM Nutrindo PM 07 bertolak dari Kota Bitung Rabu (23/9)sekitar pukul 22.00 wita. Namun kapal penangkap ikan tuna tersebut tidak menerusakan perjalanan ke laut Halmahera untuk mencari ikan karena ombak yang cukup besar.
“Karena ombak terlali tinggi kami putuskan untuk berbalik arah, tapi saat kapal berarah pulang tiba-tiba dari jarak 11 mil dari Pulau Lembeh mesin kapal mengalami kerusakan,” kata kepala kamar mesin kapal KM Nutrindo PM 07, Leonardo.
Sementara dalam perbaikan mesin, menurutnya, tanpa disadari haluan kapal mulai miring kekanan karena hantaman ombak. “Saat itu air mulai masuk ke dalam kapal dan hanya dalam hitung detik kapal terbalik,” katanya seraya menambahkan saat kapal terbalik 6 rekannya sementara tidur dan 4 ABK lainnya sudah dalam keadaan panik.
Mendengar informasi tersebut petugas Kesatuan Penjaga Laut Pantai(KPLP) Bitung langsung bergerak ke lokasi kejadian. Para ABK ini diselamatkan sekitar pukul 15.30 dan 2 awak kapal, nahkoda Alfrets Sabu dan satu ABK di selamatkan oleh kapal Tanker Shinta, 4 di selamatkan KM Delta King termasuk 2 ABK asal Philipine sedangkan 4 ABK lainnya di selamatkan kapal 131 milik KPLP Bitung.
Adapun sebagian muatan seperti bahan makanan, batu tenggelam, alat navigasi radio GPRS tak terselamatkan sedangkan bahan bakar solar sebanyak 5 ton semuanya tumpah kelaut.
Kepala satuan KPLP Kota Bitung, Wadyanto mengatakan, dalam kejadian ini pihak perusahaan PT Nutrindo Tanjung Merah harus bertanggung jawab karena dari hasil evakuasi kapal tersebut tidak memiliki alat keselamatan.(en)