Bitung—Ibu Meilan mengaku sedih dan bingung melihat anaknya dalam dua hari ini hanya berdiri di pagar sekolah TK Pembina Menembo-nembo Atas tanpa bias melakukan aktivitas belajar layaknya sekolah lain. Padahal anaknya begitu bersemangat ingin merasakan bagaimana duduk sebagai siswa di sekolah tersebut bersama puluhan siswa lainnya.
Namun pagi itu, Selasa (12/7) Meilana bersama putrinya lagi-lagi hanya bisa menatap gedung sekolah dari balik pagar gerbang sekolah karena pemilik lahan belum juga mengijinkan aktivitas belajar dimulia. “Katanya belum penyelesaian dari Diskpora soal lahan sekolah, makanya pemilik lahan belum membuka pintu pagar dan tidak mengijinkan aktivitas belajar dimulai,” kata ibu dua anak ini.
Ia kemudian bersepakat dengan puluhan orangtua siswa lainnya untuk menyampaikan masalah tersebut ke Diskpora. Namun lagi-lagi Meilana dan orang tua siswa lainnya hanya bisa mengurut dada mendengar jawaban dari pihak Diskpora. “Harusnya Diskpora memprioritaskan dan memikirkan nasib anak kami yang sudah dua hari ini tidak sekolah bukan malah meminta kami membujuk pemuilik lahan untuk membuka pintu pagar,” katanya dengan nada kecewa.
Masalah sengketa lahan antara pemilik lahan dengan Diskpora menurut Meliana bukan urusan mereka karena itu diluar jangkauan orangtua. Yang mereka tahu hanya anak sekolah bisa belajar di sekolah tersebut dan membayar iuran setiap bulannya ke pihak sekolah.
“Kami sangat kecewa, kenapa Dikspora hanya memberikan jawaban demikian. Lalu kemana lagi kami mau mengadu. Jangan korbankan semengat anak kami untuk sekolah,” katanya.
Merasa buntu, Meliana dan puluhan orang tua siswa terpaksa mendatangi pemilik lahan, Adi Mulyono yang rumahnya tak jauh dari sekolah. Namun Mulyono tetap bersikukuh meminta Diskpora untuk segera menyelesaikan pembayaran lahan sekolah dan tidak akan mengijinkan aktivitas belajar hingga masalah tersebut diselesaikan.
“Pak Mulyono selama ini sudah memberikan kelonggaran tapi Diskpora yang tidak pernah ada itikat baik untuk menyelesaikan masalah tersebut, makanya kami juga bingung dengan sikap Diskpora yang terkesan membiarkan masalah tersebut berlarut-larut,” katanya.(enk)