Felly Runtuwene
Manado – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut merasa prihatin atas meningkatnya kasus human traficking alias perdagangan manusia di Sulut. Sejak 2013, angka kejahatan tersebut di Sulut meningkat hingga 38 persen.
Anggota DPRD Sulut Felly Runtuwene mengatakan, Sulut menjadi provinsi terbesar dalam kasus human traficking. Dalam setiap tahunnya, sekitar 200 orang korban tersebut.
“Ini sangat memprihatinkan, kasus traficking di Sulut tidak mengalami penurunan. Bahkan angkanya terus meningkat. Ini sangat menyedihkan sekali,” kata Runtuwene.
Menurutnya, kasus ini harus diwaspadai, terlebih bisnis perdagangan manusia ini dinilai menjanjikan. “Ketika narkoba ditekan dengan hukuman mati dan berat, ilegal market bisnis dunia hitam berbelok ke trafiking. Itu sektor menggiurkan,” katanya. (risat)