MANADO – DPRD Sulut mendukung kebijakan Pemprov setempat untuk merelokasi Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Ratumbuysang ke Wori, Kabupaten Minahasa Utara.
“Memang lokasi RSJ saat ini berada di pusat kota Manado, dan tentunya tidak seimbang lagi dengan kondisi dan penanganannya saat ini,” kata anggota DPRD Sulut Benny Rhamdani, Kamis (30/6).
Bahkan pihak DPRD Sulut sudah melakukan dengar pendapat dengan manajemen RSJ Ratumbuysang yang dipimpin Direturnya Dr Bahagia Mokoagouw, pada 28 Juni 2011, sehingga terungkap sejumlah persoalan.
Selain kondisi penanganan tidak optimal karena di tengah kota, juga banyak fasilitas RSJ yang tidak memadai lagi untuk dioptimalkan.
“Walaupun sudah diusulkan anggaran ke pemerintah pusat, DPRD siap membantu tambahan anggaran melalui APBD, karena ini menyangkut kepentingan manusia,” katanya.
DPRD akan usulkan anggaran tambahan relokasi pembangunan RSJ untuk perencanaan dan fisik sekitar Rp10 miliar.
Direktur RSJ Ratumbuysang, Dr Bahagia Mokoagouw menyatakan, pihaknya sangat mengharapkan dukungan dari DPRD, agar melobi Pemprov setempat guna mendapatkan dana melalui APBD.
“Sekarang pasien sakit jiwa ada sekitar 200 orang. Mereka semua ditampung hanya di ruangan yang ada di sayap kiri rumah sakit, yang sebenarnya tidak memenuhi syarat,” ujarnya.
Ia menambahkan, selama ini banyak anggapan bahwa ruangan tersebut terlalu kecil untuk menampung para pasien sakit jiwa, dan dianggap tidak ada penanganan serius. “Kami sering dikatakan tidak manusiawi. Padahal kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena memang kondisinya seperti itu,” jelasnya. (abm)
MANADO – DPRD Sulut mendukung kebijakan Pemprov setempat untuk merelokasi Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Ratumbuysang ke Wori, Kabupaten Minahasa Utara.
“Memang lokasi RSJ saat ini berada di pusat kota Manado, dan tentunya tidak seimbang lagi dengan kondisi dan penanganannya saat ini,” kata anggota DPRD Sulut Benny Rhamdani, Kamis (30/6).
Bahkan pihak DPRD Sulut sudah melakukan dengar pendapat dengan manajemen RSJ Ratumbuysang yang dipimpin Direturnya Dr Bahagia Mokoagouw, pada 28 Juni 2011, sehingga terungkap sejumlah persoalan.
Selain kondisi penanganan tidak optimal karena di tengah kota, juga banyak fasilitas RSJ yang tidak memadai lagi untuk dioptimalkan.
“Walaupun sudah diusulkan anggaran ke pemerintah pusat, DPRD siap membantu tambahan anggaran melalui APBD, karena ini menyangkut kepentingan manusia,” katanya.
DPRD akan usulkan anggaran tambahan relokasi pembangunan RSJ untuk perencanaan dan fisik sekitar Rp10 miliar.
Direktur RSJ Ratumbuysang, Dr Bahagia Mokoagouw menyatakan, pihaknya sangat mengharapkan dukungan dari DPRD, agar melobi Pemprov setempat guna mendapatkan dana melalui APBD.
“Sekarang pasien sakit jiwa ada sekitar 200 orang. Mereka semua ditampung hanya di ruangan yang ada di sayap kiri rumah sakit, yang sebenarnya tidak memenuhi syarat,” ujarnya.
Ia menambahkan, selama ini banyak anggapan bahwa ruangan tersebut terlalu kecil untuk menampung para pasien sakit jiwa, dan dianggap tidak ada penanganan serius. “Kami sering dikatakan tidak manusiawi. Padahal kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena memang kondisinya seperti itu,” jelasnya. (abm)