Bitung – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop-UKM) Kota Bitung menyatakan ada ratusan koperasi di Kota Bitung yang tak sehat atau bermasalah. Akibatnya, dana bantuan yang diberikan pemerintah untuk menopang kelangsungan koperasi hanya sia-sia.
“Dari 490an koperasi yang ada di Kota Bitung, tak sedikit yang masuk kategori tidak sehat,” kata Kadiskop dan UKM Kota Bitung, Julius Warouw, Selasa (4/3/2014).
Seharusnya kata dia, perkuatan dana modal yang diberikan kepada koperasi harus dikelola dengan baik. Tapi sayang, banyak koperasi yang tak mampu mengelola dana bantuan yang diberikan yang mengakibatkan dana bantuan menjadi mubasir.
“Kebanyakan koperasi yang tak sehat adalah koperasi jenis simpan pinjam,” katanya.
Sementara itu, dari data Diskop dan UKM, Warouw menyatakan ada kurang lebih 130an koperasi di Kota Bitung mati suri. “Salah satu indikator utama koperasi tidak berjalan baik yakni tidak dilakukannya Rapat Anggota Tahunan atau RAT,” katanya.
Kedepannya kata Warouw, pengawasan terhadap keberadaan koperasi dapat lebih ditingkatkan. Dan khusus untuk koperasai simpan pinjam pihaknta meminta pengurus harus lebih teliti dalam memberikan pinjaman kepada anggota. Dan analisa dan kajian terhadap kemampuan anggota dalam mengelola pinjaman harus diutamakan.
“Itu sesuai Undang Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian. Apalagi, pemerintah telah mengalokasikan perkuatan modal dana bergulir sebesar Rp1 miliar pada tahun ini, untuk menopang kegiatan koperasi,” katanya.
Ketua Dewan Koperasi Indonesia Kota Bitung, Maurits Mantiri menyatakan siap meningkatkan pengawasan terhadap keberadaan seluruh koperasi. Menurutnya, perlu ada pemahaman yang baik di kalangan seluruh pengurus di Bitung, agar kehadiran koperasi benar-benar bisa menyejahterakan masyarakat.
“Kami siap mengawal dan memfasilitasi kebutuhan koperasi dengan pemerintah daerah. Sehingga, program pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat lewat koperasi bisa terlaksana dengan baik,” kata Mantiri.
Mantiri juga mengatakan, turut menghimbau agar para pengurus koperasi bisa lebih kreatif mengembangkan diri dalam memanfaatkan peluang yang ada.(abinenobm)