
Kotamobagu, BeritaManado.com – Sistem kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam jaringan (Daring) maupun luar jaringan (Luring) yang diterapkan Pemerintah Kota Kotamobagu sejak pandemi Covid-19 masih ditemukan sejumlah kendala.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Kotamobagu mencatat, sejak penerapan pembelajaran Daring dan Luring diberlakukan, ada daya serap anak yang mengalami penurunan capaian belajar.
Sekretaris Disdik Kota Kotamobagu, Rastono Sumardi mengatakan, sejak dihentikan aktivitas belajar di sekolah tentu menjadi kendala yang besar, dengan adanya perubahan cara belajar tentu membutuhkan kesiapan dari semua unsur, dimulai dari pemerintah, sekolah, guru, siswa dan orang tua.
“Ada dua dampak negatif terhadap siswa, yakni daya serap anak didik yang akan berakibat penurunan capaian belajar, karena waktu untuk kegiatan belajar mengajar terbatas. Kemudian disiplin waktu belajar, sering kami jumpai banyak anak didik saat jam belajar tidak berada di rumah, ada yang di kebun, ada juga ikut orang tuanya keluar rumah,” ungkap Rastono.
Kata Rastono, berbagai kendala dalam Kegiatan Belajar Mengajar tak sampai disitu saja, akan tetap pembelajaran Daring juga mengalami beberapa kendala termasuk jaringan dan penggunaan media pembeleajaran yakni smartphone.
“Mulai dari keterbatasan kuota, ganguan jaringan, sampai kepemilikan handphone yang terbatas,” kata Rastono, Kamis (22/10/2020) lalu kepada media ini.
Dirinya pun mengimbau, kepada seluruh orang tua siswa yang ada di Kota Kotamobagu, untuk turut berperan aktif serta bekerja sama dalam kegiatan belajar mwngajar di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Kami berharap orang tua bisa membantu dalam mengatur waktu belajar anak didik, mereka harus di rumah saat ada jadwal belajar, agar anak didik tidak kehilangan akses belajar dan bisa memperoleh nilai semester, dan pendidikan yang baik, meski dalam suasana korona,” pungkasnya.
(Ishak Kusrant)