Bitung—Mata Angel Djaguna (13) masih terlihat sembab, namun ia tetap berupaya menebar senyum kepada rekan-reaknya di SD Inpres 7/83 Girian Weru Dua. Ia tetap berupaya untuk tabah setelah sehari sebelumnya, ibu tercinta dipanggil yang Maha Kuasa, Sabtu (5/5).
“Ibu meninggal karena sakit. Kata dokter ibu meninggal karena virus,” ujar Angel, ketika ditemui di salah satu ruangan Ujian Nasional (UN) di sekolah tersebut, Senin (7/5).
Gadis belia ini tidak pernah menyangka, disaat dirinya membutuhkan dukungan dan perhatian untuk mengikuti UN, sang ibu malah pergi meninggalkan. “Saya tidak menyangka jika ibu pergi terlalu cepat, padahal saya baru akan mengikuti Un,” katanya.
Ia sendiri menuturkan, ibu kandungnya sempat menjalani perawatan selama sepekan di RSUD Manembo-nembo akibat sakit yang dideritanya. Angel sendiri mengaku, hampir setiap hari ia menemani sang ibu, dengan harapan bisa sembuh dan melihatnya melanjutkan sekolah lebih tinggi setelah dinyatakan lulus UN.
“Sebenarnya hari ini saya sudah minta ijin untuk tidak hadir karena besok (Selasa, red) ibu sudah akan dimakamkan. Tapi saya berubah pikiran dan tetap hadir,” kata Angel yang mengaku tinggal di perumahan Bumi Beringin Manembo-nembo.
Duka Angel ini sendiri sampai ke telinga Wakil Walikota Bitung, Max Lomban yang kebetulan dijadwalkan membuka naskah UN di sekolah tersebut. Lombanpun langsung mengujungi ruangan Angel dan menemuinya untuk memberikan dorongan agar ia dapat menuntaskan UN hingga hari terakhir.
“Angel harus kuat ya dan harus tabah. Ibu Angel saat ini sudah tenang di Surga,” ujar Lomban sambil mengusap-usap punggung Angel.
Lomban sendiri mengaku ikut sedih atas nasib yang dialami Angel. Apalagi menurut Lomban, Ibu Angel pergi disaat anaknya akan mengikuti UN tingkat SD. “Saya hanya bisa berdoa dan memberikan dorongan semoga keluarga Angel, terlebih khusus Angel bisa tetap fokus menjawab setiap soal UN,” katanya.(en)