Manado, BeritaManado.com — Direct flight Manado-Narita, Mission Impossible jadi possible.
Kalimat ini sepertinya mewakili kekaguman sebagian warga Sulawesi Utara (Sulut) karena terwujudnya penerbangan langsung Manado-Narita (Jepang) demikian sebaliknya.
Betapa tidak, Jepang yang menjadi impian pecinta traveling untuk didatangi, kini bisa diwujudkan dengan biaya relatif murah dan tanpa transit.
Normalnya, Manado-Narita yang terbang menggunakan maskapai Garuda Indonesia setiap Kamis hanya merogoh kocek Rp7-9 jutaan.
Berbeda sebelum ada penerbangan langsung, dimana warga Manado yang ingin ke Jepang harus mengeluarkan biaya hingga Rp30 jutaan plus transit.
Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw beserta jajaran memang patut mendapat jempol karena mewujudkan impian ini.
Sesuatu yang dulunya dianggap mustahil kini menjadi kenyataan.
Pemprov Sulut pun menargetkan 2.000-2.500 wisatawan Jepang datang ke Manado di tahun ini.
“Setiap penerbangan kalau bisa ada 50-60 turis Jepang yang datang,” kata Gubernur Olly Dondokambey yang diamini Kepala Dinas Pariwisata Sulut Henry Kaitjily.
Praktis, sebentar lagi Kota Manado bakal banjir dengan wisatawan dari negeri matahari.
Dimulainya penerbangan langsung Manado-Narita (Jepang) pada 2 Maret 2023 diyakini menjadi babak baru dalam iklim pariwisata di bumi nyiur melambai.
Sekali dalam seminggu, penerbangan Garuda Indonesia akan melayani rute Manado-Narita, begitupun sebaliknya.
Menurut Olly, selain membawa iklim positif bagi pariwisata Sulut, penerbangan Manado-Jepang dipastikan membuat eksportir tuna di Sulut bergairah.
Efeknya, para nelayan tuna akan ketiban untung lebih.
“Semoga dengan dukungan semua sektor penerbangan ini berjalan dengan baik,” kata Olly.
Olly yang ikut dalam penerbangan perdana lalu, berkesempatan melakukan berbagai agenda di Jepang.
Selain mempromosikan keindahan Sulut, Olly berkunjung ke KBRI di Tokyo dan berharap mendapat topangan dari pemerintah Indonesia di Jepang.
Sementara Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Pariwisata Dino Gobel mengakui penerbangan perdana keluar negeri adalah sejarah bagi Pemprov Sulut.
Kata Dino, pasca pandemi, Pemprov Sulut langsung tancap gas membuka gerbang pasific dengan penerbangan Manado-Jepang.
“Pastinya ini merupakan inovasi Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw dalam meningkatkan kunjungan wisatawan dan menggerakkan ekonomi Sulut,” bebernya.
Selain itu, untuk mendukung program Pemprov ini, kata Gobel, gubernur sudah setuju kredit wisata bagi ASN perjalanan ke Jepang.
“PT. PBR Prisma Dana sudah sepakat mendukung,” ujarnya.
Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Sulut menjadi garda terdepan mendukung penerbangan langsung Manado-Jepang dan sebaliknya.
Ketua ASITA Sulut Moudy Paat memastikan turis Jepang yang ke Sulut akan betah dan ingin berlama-lama menikmati sajian wisata nan indah.
Di Sulut, lanjut Moudy, banyak spot yang bakal membuat turis Jepang kerasan.
Menurut Moudy, ada kelompok warga Jepang senang dengan peninggalan sejarah nenek moyang.
“Kita punya goa Jepang di beberapa wilayah dan dipastikan menjadi tujuan wisata mereka. Begitu pula dengan danau, pantai dan kegiatan menyelam,” terang Moudy.
Poin plusnya, tambah Moudy, warga Sulut dan Jepang memiliki beberapa kesamaan khususnya dari segi kuliner.
“Orang Jepang suka makan sashimi, nah di Bitung ada banyak,” tandasnya.
(Alfrits Semen)