Anjing liar jenis Dingo rupanya masih dapat dijumpai di wilayah dataran tinggi Papua Barat. Seperti dijalur pendakian menuju basecamp pegunungan Jayawijaya, Dingo masih dapat dijumpai, seperti ketika beritamanado.com melihat langsung anjing liar ini ketika melakukan pendakian digunung Carstenzs Pyramid beberapa waktu lalu.
Menurut informasi Dingo atau warrigal, Canis lupus dingo, adalah tipe anjing liar. Serigala Indian (Canis Indica) mungkin merupakan nenek moyang dari Dingo. Dingo umumnya dideskripsikan sebagai anjing liar Australia, tetapi tidak berasal dari Australia.
Dingo modern dapat ditemukan di Asia Tenggara, terutama di kantong kecil hutan yang tersisa, dan di Australia, terutama di utara. Mereka memiliki ciri umum dengan serigala dan anjing modern. Nama dingo berasal dari bahasa Eoro orang Amborigin yang merupakan penduduk asli daerah Sydney.
Penduduk lokal sendiri menggap Dingo sebagai salah tuan tanah atau penunggu yang selama ini menjaga hutan. Dan mereka menghormatinya tidak seperti binatang lainnya yang mereka buru seperti landak, kuskus, tikus hutan dan kelinci.
Selama melakukan pendakian, Dingo sendiri beberapa kali terlihat. Pertama terlihat di camp 5 diseputaran Danau Hitam dan kedua di basecamp atau lembah danau-danau.(enk)