Kauditan-Tahun 2017 ini menjadi awal yang baru bangkitnya produk-produk kerajinan berbahan kulit dan kain batik Minahasa Utara (Minut) menjadi tren di kalangan masyarakat Sulawesi Utara (Sulut).
Berbekal pengalaman mengikuti magang di sentra produksi sepatu dan sendal di Cibaduyut Bandung, Dinas Perindustrian (Disperin) Minut bersama pelaku usaha yang telah menimba ilmu di Bandung kini menjadi nara sumber dalam Pelatihan Industri Kerajinan Berbahan Kulit dan Kain Batik Minut bagi pelaku usaha industri kecil menengah non formal di Minut, yang digelar selama dua hari 19-20 Juni di Balai Desa Kaima Kecamatan Kauditan.
“Saya berharap lewat pelatihan ini, pelaku usaha Minut akan semakin bergairah untuk menciptakan lapangan kerja khususnya memproduksi kerajinan asli Minut,” kata Kepala Disperin Minut Dra Femmy AM Pangkerego MPd ME dalam sambutannya membacakan sambutan Bupati Vonnie Anneke Panambunan membuka acara tersebut.
Adapun peserta pelatihan berjumlah 25 peserta yang berasal dari beberapa kecamatan se-Minut.
Hukum Tua Kaima Meydi Kumaseh menyambut baik pelatihan tersebut.
“Pelatihan ini pasti akan sangat membantu pelaku usaha. Dan berharap juga kepada pelaku usaha untuk benar-benar mengikuti pelatihan dan mempraktekkannya,” singkat Kumaseh.
Pantauan BeritaManado.com, produk-produk yang siap jual bisa dibilang unik. Mulai dari sepatu kulit yang dikombinasi dengan kain batik Minut, sepatu lukis sesuai selera konsumen, tas dan dompet kulit khas Minut.(findamuhtar)
Kauditan-Tahun 2017 ini menjadi awal yang baru bangkitnya produk-produk kerajinan berbahan kulit dan kain batik Minahasa Utara (Minut) menjadi tren di kalangan masyarakat Sulawesi Utara (Sulut).
Berbekal pengalaman mengikuti magang di sentra produksi sepatu dan sendal di Cibaduyut Bandung, Dinas Perindustrian (Disperin) Minut bersama pelaku usaha yang telah menimba ilmu di Bandung kini menjadi nara sumber dalam Pelatihan Industri Kerajinan Berbahan Kulit dan Kain Batik Minut bagi pelaku usaha industri kecil menengah non formal di Minut, yang digelar selama dua hari 19-20 Juni di Balai Desa Kaima Kecamatan Kauditan.
“Saya berharap lewat pelatihan ini, pelaku usaha Minut akan semakin bergairah untuk menciptakan lapangan kerja khususnya memproduksi kerajinan asli Minut,” kata Kepala Disperin Minut Dra Femmy AM Pangkerego MPd ME dalam sambutannya membacakan sambutan Bupati Vonnie Anneke Panambunan membuka acara tersebut.
Adapun peserta pelatihan berjumlah 25 peserta yang berasal dari beberapa kecamatan se-Minut.
Hukum Tua Kaima Meydi Kumaseh menyambut baik pelatihan tersebut.
“Pelatihan ini pasti akan sangat membantu pelaku usaha. Dan berharap juga kepada pelaku usaha untuk benar-benar mengikuti pelatihan dan mempraktekkannya,” singkat Kumaseh.
Pantauan BeritaManado.com, produk-produk yang siap jual bisa dibilang unik. Mulai dari sepatu kulit yang dikombinasi dengan kain batik Minut, sepatu lukis sesuai selera konsumen, tas dan dompet kulit khas Minut.(findamuhtar)