Workshop Kepemimpinan dan Pelatihan TUB
Manado – Perkembangan zaman dewasa ini telah melengserkan beberapa budaya anak-anak muda kita, salah satunya ialah penghormatan terhadap bendera kebangsaan dan lagu kebangsaan. Dampaknya membuat anak-anak muda kita seperti kehilangan identitas dan jati diri mereka terhadap bangsa Indonesia.
Menyadari hal itu, Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulawesi Utara menggelar workshop dan pelatihan Tata Upacara Bendera (TUB), kepada seluruh guru Sekolah Dasar (SD) yang mewakili sekolahnya dari 15 Kabupaten/Kota yang ada di Sulut. Kepada Wartawan BeritaManado.com, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulut Asiano Gammy Kawatu, didampingi Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Jenry M. Sualang mengatakan bahwa sejak otonomi daerah, pelatih-pelatih pendidikan tata upacara bendera (TUB) secara regulasi telah pensiun, untuk itu Diknas Sulut mengadakan kegiatan pelatihan TUB ini yang bertujuan melatih para guru untuk bisa memimpin upacara bendera dengan baik.
Proses Pelatihan Tata Upacara Bendera
“Berkurangnya proses upacara bendera di setiap sekolah membuat generasi muda kita seakan melupakan jati diri mereka terhadap kecintaan pada tanah air dan wawasan kebangsaan, untuk itu Diknas Sulut mengadakan kegiatan Pelatihan TUB guna mengajarkan kepada guru-guru cara-cara memimpin dan menjalankan proses upacara bendera yang baik dan diharapkan ketika para guru ini sudah paham mengenai proses upacara bendera, ketika mereka kembali ke sekolah apa yang mereka terimah disaat pelatihan ini, bisa di terapkan pada anak-anak yang ada di sekolahnya,”ujarnya.
Jenry Juga menambahkan dengan adanya pelatihan TUB ini diharapkan mampu melahirkan pelatih-pelatih TUB yang baru guna meneruskan tongkat estafet kepada generasi-generasi yang baru. “Pelatihan ini kiranya dapat melahirkan banyak kandidat pelatih-pelatih TUB yang baru, dikarenakan sekarang ini sudah sangat sulit ditemukan, nantinya pelatih-pelatih TUB yang baru ini harus meneruskan pengalaman yang didapatnya ke generasi yang lebih muda, agar proses tata upacara bendera akan terus hidup pada generasi muda kita,”tandasnya. (Tr-01)