Trustworthy News
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
Home Berita Utama

Digadang-gadang Masuk Kabinet Prabowo, Perjalanan Karir Maxi Rondonuwu Terselip Fakta Tak Terduga

by Jerry
Rabu, 22 Mei 2024, 16:03 pm
in Berita Utama, Nasional, Politik dan Pemerintahan
A A
  • 0share
Diskusi ringan bersama dr. Maxi Rondonuwu di kediaman pribadi di Tateli, Minahasa, Selasa (21/5/2024)

Tondano, BeritaManado.com – Jika mencari tahu siapa saja figur asal Sulawesi Utara (Sulut) yang mencapai puncak karir sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS, jadi satu dari sedikit figur Sulut yang berada di level teratas karir birokrasi di tingkat pusat.

Maxi Rondonuwu memegang jabatan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Kementerian Kesehatan sejak 15 Desember 2021.

Perjalanan karir Maxi Rondonuwu terbilang menarik. Sang dokter bahkan sangat dikenal di kalangan masyarakat bukan hanya di daerah asalnya, Sulawesi Utara, tapi juga di daerah lainnya seperti Sulawesi Tengah. 

Ditambah lagi, Maxi Rondonuwu juga dikenal sebagai sosok yang sangat akrab dan friendly dengan siapa saja, meski baru dikenalnya sekalipun. Itu menjadi salah satu alasan bagi para alumni Unsrat untuk mengusulkannya agar bisa masuk ke jajaran Kabinet Prabowo-Gibran nanti.

Kesuksesan pria yang kini berusia 60 tahun ini ternyata tidak didapatkannya dengan mudah. Semuanya dimulai saat dirinya menyelesaikan pendidikan menengah.

“Jadi, sebenarnya saya itu berkeinginan masuk di sekolah pelayaran di Jakarta. Tapi saya gagal dalam seleksi,” kata dokter Maxi kepada kepada wartawan di kediaman pribadi di Tateli, Minahasa, Selasa, 21 Mei 2024.

Setelah itu, selama berbulan-bulan dia menjalani kehidupan di Jakarta, sebagai tukang parkir di Pasar Senen, sebelum akhirnya memilih kembali ke Sulawesi Utara. 

“Waktu itu, dalam hati saya bergumam. Saya tidak mau hanya jadi tukang parkir. Saya ingin jadi orang yang benar-benar sukses. Jadi saya harus lanjut kuliah,” tukasnya.

Di Manado, dia mendaftar kuliah di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat). Saat itu, dua fakultas yang coba dimasukinya, yaitu Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran. 

“Puji Tuhan, saat itu saya lulus di Fakultas Kedokteran. Dari situlah saya giat belajar untuk menyelesaikan studi,” ucap dokter Maxi.

Motivasi untuk menyelesaikan studi dengan hasil maksimal itu, katanya, muncul setelah melihat kegagalan dua saudaranya untuk menyelesaikan pendidikan tinggi. 

“Jadi sambil kuliah, saya juga jadi sopir. Itu berlalu hingga kuliah saya selesai,” ungkapnya.

Dia juga menyatakan pernah bertugas di Puskesmas Donggala, Sulawesi Tengah selama 10 tahun. Di situ dia mendapatkan banyak pengalaman berharga sehingga didaulat sebagai kepala puskesmas terbaik se-Sulawesi Tengah. 

“Dengan pengalaman yang saya dapatkan selama kurang lebih 34 tahun, saya bisa menjalani tugas dan tanggung jawab yang diberikan,” terangnya.

“Pengalaman dan kepercayaan serta keberanian untuk bertindak menjadi dasar dalam setiap tindakan saya,” pungkas mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut dan Dirut RSUP Kandou ini.

Diketahui, sebelum menjabat Dirjen P2P, Maxi Rondonuwu memegang jabatan Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sejak Juni 2021, dan Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan sejak 2018.

Dia adalah lulusan Fakultas Kedokteran Unsrat Manado dan meraih gelar Doctor of Health Service Management dari Australia, serta gelar Magister Administrasi Rumah Sakit dari Universitas Sam Ratulangi. Penghargaan terakhir yang diterima adalah Bhakti Karya Husada Dwi Windu 16 Tahun. (***/Jrp)






  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 0share
Tags: Kabinet prabowoMaxi Rein RondonuwuMaxi Rondonuwu

Berita Terkini

Pelantikan Paus Leo XIV Digelar 18 Mei 2025

Pelantikan Paus Leo XIV Digelar 18 Mei 2025

11 Mei 2025
Nestlé Gelar “DANCOW Indonesia Cerdas” di Manado, Dukung Anak Indonesia Tumbuh Optimal

Nestlé Gelar “DANCOW Indonesia Cerdas” di Manado, Dukung Anak Indonesia Tumbuh Optimal

10 Mei 2025

DAW Gelar Honda Premium Matic Day, Dapatkan Cashback Hingga Jutaan Rupiah

10 Mei 2025

Manfaatkan LinkUMKM BRI, Sesegeritu Tingkatkan Keterampilan dan Mampu Perluas Skala Usaha

10 Mei 2025
Mendagri Paparkan Daftar 10 Daerah dengan Realisasi APBD Tertinggi Hingga Terendah

Mendagri Paparkan Daftar 10 Daerah dengan Realisasi APBD Tertinggi Hingga Terendah

10 Mei 2025
Partai Golkar Bentuk Tim Hilirisasi untuk Dukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto

Partai Golkar Bentuk Tim Hilirisasi untuk Dukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto

10 Mei 2025

Dukung Permintaan Perjalanan, Scoot Tambah Penerbangan ke Kota Wisata

10 Mei 2025
Bupati Joune Ganda Tugaskan Ruben Lengkong Jabat Kadispora Minut

Bupati Joune Ganda Tugaskan Ruben Lengkong Jabat Kadispora Minut

9 Mei 2025
Presiden Prabowo Bakal Terbitkan Perpres Tambahan Anggaran MBG Senilai Rp 50 Triliun

Presiden Prabowo Bakal Terbitkan Perpres Tambahan Anggaran MBG Senilai Rp 50 Triliun

9 Mei 2025
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Trustworthy News
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.