Bitung, Beritamanado.com – Jojo, balita yang diduga menjadi korban penganiyaan ayah kandungnya sudah diperbolehkan pulang oleh pihak RSUP Prof Kandou Manado, Kamis (13/02/2020).
Balita berusia enam bulan itu tiba di Kantor Polsek Maesa disambut Kaapolsek Maesa, Kompol Elia Maramis bersama jajarannya mengingat ada sejumlah proses hukum yang harus dilakukan.
BACA JUGA: Ini Perkembangan Terbaru Balita yang Dianiaya Ayahnya di Pateten
“Mereka baru sampai dari Manado dan langsung kami minta untuk mampir mengingat penyidik membutuhkan keterangan dari ibu korban dan kerabat lainnya terkait kasus dugaan penganiyaan,” kata Kapolsek.
Kapolsek mengaku bersyukur, Jojo kembali pulih setelah beberapa hari menjalani perawatan di RSUP dan luka memar di wajah dan kepalanya tidak berdampak fatal.
“Puji Tuhan Jojo tidak apa-apa dan hari ini sudah kembali ke Kota Bitung,” katanya.
Selain Jojo, ikut juga hadir ibu kandungnya, Tasya bersama sejumlah keluarga lainnya dan Kapolsek mempertemukan mereka dengan JB alias Awi (22) ayah kandung Jojo yang diduga melakukan penganiyaan di ruangan Kapolsek.
Suasana haru mewarnai pertemuan itu, dimana Awi menangis meminta maaf kepada istrinya yang baru berusia 19 tahun serta menggendong seraya mencium anaknya, Jojo yang tertidur lelap.
“Proses hukum tetap akan kita lakukan dan saat ini dalam tahap meminta keterangan dari para saksi termasuk ibu kandung Jojo,” kata Kapolsek.
Pemkot Tak Peduli?
Sementara itu, kepada sejumlah Wartawan, Tasya ibu Jojo mengaku jika selama menjalani perawatan di RSUP tidak satupun dari Pemkot Bitung yang datang menengok.
“Yang membantu hanya Pak Kapolsek, selain itu tidak ada,” kata Tasya.
Ia menyampaikan terimakasih tak terhingga kepada Kapolsek Maesa bersama jajarannya yang telah membantu menangani perawatan anaknya mulai dari RS Budi Mulia hingga dirujuk ke RSUP Prof Kandou.
“Semoga Pak Kapolsek dan jajarannya terus dilindungi Tuhan,” katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Pemkot Bitung, Merianti Dumbela membantah jika pihaknya tidak peduli dengan kasus itu.
Menurutnya, setelah kejadian Kepala Bidang Anak sudah menemui ibu korban di RSUP melakukan pendampingan serta motivasi agar tetap mengurus anaknya.
“Soal bantuan kami tidak ada anggaran untuk itu dan kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial juga tidak ada anggaran,” katanya.
Pun demikian, Merianti mengaku baru bertolak ke Manado berencana untuk menjenguk Jojo karena kebetulan ada acara wisuda salah satu anak pejabat sekaligus melakukan pendampingan salah satu perempuan di Rutan.
“Karena sudah keluar makanya kami langsung kembali ke Kota Bitung,” katanya.
(abinenobm)