Bitung – Istilah uang terimakasih diduga sudah tak asing di internal Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Kota Bitung saat pengurusan administrasi kapal.
Dari pengakuan salah satu ASN KSOP Kelas I Kota Bitung, inisial ES alias Erwan (43) yang terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang digelar Polres Bitung, Senin (07/05/2018) malam menyatakan jika uang terimakasih bukan hanya ditujukan pada dirinya.
“Tiap bagian (di KSOP, red) sudah ada amplop atau ucapan terimakasih masing-masing,” kata Erwan kepada sejumlah Wartawan di loby Polres Bitung, Selasa (08/05/2018).
Erwan yang mengaku belum lama menduduki posisi pengurusan dokumen Surat Persetujuan Berlayar (SPB), barang bukti berupa uang ratusan juta rupiah dan beberapa lembar uang dollar yang diamankan adalah uang terimakasih dari agen kapal untuk dirinya.
“Itu uang ucapan terimakasih dari para agen kapal untuk saya, kalau bagian lain saya tidak tahu jumlahnya berapa tapi juga ada,” katanya.
Indikasi jika uang terimakasih tak hanya dinikmati Erwan dibenarkan Kapolres Bitung, AKBP Philemon Ginting SIK MH.
Menurut Kapolres, ketika penggeledahan dilakukan di ruangan Erwan, juga ditemukan uang sebanyak Rp3 jutaan di atas meja salah satu Kepala Seksi yang notabene adalah atasan tersangka.
“Di meja Kapala Seksi Keselamatan Berlayar kita temukan barang bukti beberapa amplop putih yang isinya uang dengan jumlah keseluruhan sekitar Rp3 jutaan,” kata Kapolres.
Kapolres didampingi Kasat Reskrim Polres Bitung, AKP Edy Kusniadi menjelaslan, modus Erwan adalah meminta sejumlah uang kepada para pemilik atau agen kapal yang mengurus dokumen SPB.
“Jadi kalau tersangka menyebut itu uang terimakasih, bagi kami itu adalah uang pelicin agar dokumen SPB cepat keluar dan itu sudah dikeluhkan para pemilik dan agen kapal,” katanya.
Sementara itu, dalam OTT jajaran Polres Bitung berhasil menyita uang dalam bentuk rupiah sebanyak Rp102.830.000 dan dalam bentuk dollar sebanyak $720 di tas dan laci Erwan.
Juga disita dua tempat sampah yang isinya sejumlah amplop putih yang sudah dirobek dengan tulisan nama pemberi diduga dari para pemilik dan agen kapal.
Serta tiga buah Hand phone milik Erwan, tas penyimpanan uang dan buku rekening tabungan dengan saldo mencapai Rp200an juta.
(abinenobm)