Manado – Hal menarik dilakukan oleh Gereja Masehi Injili Minahasa di beberapa gereja diantaranya seperti dilakukan Jemaat GMIM Bethesda Taas melalui Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) nya Pdt Jeffry Kalangi, M.Th dengan memperkenalkan kepada publik Alkitab berbahasa Manado.
Menurutnya, tidak gampang membuat Alkitab khususnya perjanjian baru dengan menggunakan bahasa lokal khususnya bahasa Manado, karena butuh waktu yang lama.
Alkitab berbahasa Manado memudahkan kita (orang Manado) untuk lebih mengerti maksud dari penjelasan di Alkitab. Hal ini juga akan mempertahankan bahasa daerah sebagai bahasa sehari-hari kata Pdt Jeffry Kalangi saat ibadah di gedung gereja GMIM Bethesda Taas, Minggu (6/8/2017).
“Ini mempermudah orang Manado mengingat kembali bahasa dan logat Manado terlebih yang telah lama meninggalkan daerah ini sehingga sudah tidak menjadikan bahasa Manado sebagai bahasa sehari-harinya, apalagi butuh waktu 15 tahun untuk membuatnya,” jelas Pdt Jeffry Kalangi.
Dia menambahkan, GMIM sebagai wadah organisasi gereja hanya memfasilitasi saja, sedangkan untuk pemanfaatan Alkitab berbahasa Manado ini, bisa digunakan oleh semua orang apalagi di Sulawesi Utara.
Seperti diketahui, penerbitan Alkitab Perjanjian Baru dalam Bahasa Manado merupakan kerjasama GMIM dengan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dan Wyceliffe Bible Translators Inc. (rizath polii)
Manado – Hal menarik dilakukan oleh Gereja Masehi Injili Minahasa di beberapa gereja diantaranya seperti dilakukan Jemaat GMIM Bethesda Taas melalui Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) nya Pdt Jeffry Kalangi, M.Th dengan memperkenalkan kepada publik Alkitab berbahasa Manado.
Menurutnya, tidak gampang membuat Alkitab khususnya perjanjian baru dengan menggunakan bahasa lokal khususnya bahasa Manado, karena butuh waktu yang lama.
Alkitab berbahasa Manado memudahkan kita (orang Manado) untuk lebih mengerti maksud dari penjelasan di Alkitab. Hal ini juga akan mempertahankan bahasa daerah sebagai bahasa sehari-hari kata Pdt Jeffry Kalangi saat ibadah di gedung gereja GMIM Bethesda Taas, Minggu (6/8/2017).
“Ini mempermudah orang Manado mengingat kembali bahasa dan logat Manado terlebih yang telah lama meninggalkan daerah ini sehingga sudah tidak menjadikan bahasa Manado sebagai bahasa sehari-harinya, apalagi butuh waktu 15 tahun untuk membuatnya,” jelas Pdt Jeffry Kalangi.
Dia menambahkan, GMIM sebagai wadah organisasi gereja hanya memfasilitasi saja, sedangkan untuk pemanfaatan Alkitab berbahasa Manado ini, bisa digunakan oleh semua orang apalagi di Sulawesi Utara.
Seperti diketahui, penerbitan Alkitab Perjanjian Baru dalam Bahasa Manado merupakan kerjasama GMIM dengan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dan Wyceliffe Bible Translators Inc. (rizath polii)