Gerakan Mahasiswa Pembaharuan Unsrat (GEMPUR) adalah para mahasiswa yang selama ini terlibat dalam perjuangan Reformasi UNSRAT. Cikal bakal berdirinya pergerakan ini adalah konsolidasi yang diadakan pada tanggal 2 Maret 2012.
Dijelaskan Richard Rimbing, aktivis UNSRAT, keberadaan GEMPUR untuk menjawab kekisruhan yang terjadi di Unsrat, konsolidasi ini diikuti oleh beberapa Fakultas di Unsrat yang pada akhirnya memutuskan untuk terlibat dalam aksi 3 Maret 2014 dan berujung pada diberhentikannya Plt Rektor UNSRAT Prof. Dr Donald Rumokoy SH.MH.
4 Maret 2012 dilakukanlah Deklarasi GEMPUR diikuti mahasiswa dari 8 Fakultas di UNSRAT, Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Peternakan, dan Fakultas Pertanian.
Jelasnya, konslidasi yang diadakan di kantor LBH Manado mengasilkan beberapa tujuan utama salah satunya adalah ‘Pemberantasan Sistem Koruptif yang telah Menggerogoti Proses Tri-Dharma di Universitas Samratulangi’.
Dibawah kepemimpinan Grace Lande (mahasiswa Fakultas Kedokteran) dan Sekretaris Richard Rimbing (mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis), GEMPUR sudah melakukan banyak hal demi tercapainya ‘Revolusi Penuh’ dalam lingkungan pendidikan UNSRAT. Beberapa diantaranya adalah membentuk TPF (Tim Pencari Fakta) tragedi 5 Maret di UNSRAT dan TPK (Tim Pemberantasan Korupsi).
“TPF bertugas mengungkap dugaan Konspirasi yang terjadi pada pembakaran gedung Fakultas Teknik disebut tragedi 5 Maret, meskipun sampai saat ini prosesnya masih berlanjut dan TPK bertugas mengumpulkan bukti-bukti Korupsi-Gratifikasi untuk dilaporkan ke pihak berwenang tapi kalau Korupsi/Gratifikasi kecil akan diusahakan untuk diberantas di internal Fakultas dan Universitas,” ucap Richard Rimbing.
Lanjutnya, kemenangan Prof Ellen Kumaat sebagai Rektor UNSRAT periode 2014 – 2018 diharapkan mampu menyokong perjuangan dalam hal ‘Reformasi UNSRAT’. “Kami sangat bersyukur karena Prof Ellen telah terpilih sebagai Rektor Unsrat 2014 – 2018, karena menurut kami Prof Ellen adalah salah satu Dosen-Revolusioner yang dapat membuat UNSRAT lebih baik kedepannya. Kami juga sementara menelusuri bukti-bukti yang mengarah kepada dugaan korupsi empat mega proyek di UNSRAT,” ungkap Richard.
Semoga kisah dan jejak dari GEMPUR dapat menginspirasi mahasiswa – mahasiswa UNSRAT agar lebih aktif lagi dalam membuat gerakan demi memperbaiki dan membuat UNSRAT lebih bersinar. “Intinya Revolusi di UNSRAT belumlah selesai, seluruh mahasiswa UNSRAT harus sama – sama mengawal pembangunan di Universitas tercinta ini,” tukas Grace Lande, aktivis Unsrat yang juga ketua GEMPUR. (**/jerrypalohoon)