Sangihe, BeritaManado.com — Lebih dari 7000 data penduduk kepulauan Sangihe yang sudah masuk dari Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia (RI) untuk dikaji lebih jauh lagi oleh Dinas Sosial Daerah (Dinsosda) Kabupaten Kepulauan Sangihe demi memastikan informasi yang terfaktual terkait Bantuan Sosial Tunai (BTS).
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas (Kadis) Sosial Daerah Sangihe, Tadjudin Sainkadir kepada awak media di ruang kerjanya.
Menurut Sainkadir, progres BTS di Kepulauan Sangihe sudah memasuki tahapan verifikasi.
Kamis, (23/4/2020).
“Tim sudah bekerja dilapangan, dan diberi waktu hingga tanggal 23 April kemarin” ungkap Sainkadir,
Lebih spesifik ia menjelaskan, jika nama-nama penerima yang diterima Dinsosda, merupakan masyarakat yang sedianya belum menerima bantuan. Sebagaimana informasi yang ada, diketahui jumlah Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Sangihe sejak tahun 2015 hingga hari ini, yakni 16.005 Kepala Keluarga (KK)
Dari data tersebut, disebutkan sudah ada sekira 8.000 nama yang sudah menerima bantuan reguler melalui program PKH, dan Bantuan Pangan dan Tunai (BPNT)
“Jadi, dari 7.000-an nama penerima BST tersebut, akan kami kaji lagi.
Mana yang masih hidup, dan mana yang masih berdomisili di Sangihe. Selain itu, validasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) juga jadi syarat yang kami pastikan secara matang” jelasnya.
Disentil terkait program Bantuan Langsung Tunai yang sudah dilakukan sejumlah desa sesuai arahan Kemendes, pria yang sebelumnya menjabat Kepala Inspektorat Kabupaten Kepulauan Sangihe ini menegaskan jika sesuai aturan, nama-nama penerima BLT Desa dengan menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD), tidak lagi terakomodir dalam BST.
“Makanya, hal itu juga dikaji, agar tidak tumpang tindih.
Penerima BST sudah tegas, merupakan mereka yang belum menerima bantuan sama sekali” pungkasnya, sembari membeberkan jika tidak ada aral melintang, data yang telah terangkum akan segera dikirimkan kembali ke Kementerian Sosial untuk dilakukan penetapan, dan kemudian didistribusi dengan dua opsi tersedia, yakni melalui kerja sama dengan perbankan, atau juga via Pos Indonesia.
“Kita sama-sama berharap, dananya bisa cair akhir bulan ini, atau selambatnya awal bulan mei nanti” tandasnya
(Erick Sahabat)