Manado – Imam Wahyudi dari Dewan Pers mengingatkan pekerja pers untuk menjadi wartawan profesional bukan wartawan abal-abal.
Menurut Imam Wahyudi, wartawan abal-abal merusak pandangan masyarakat terhadap pekerjaan pers secara keseluruhan.
“Keberadaan wartawan abal-abal merugikan wartawan-wartawan profesional. Gampang mengenali wartawan abal-abal, datang hanya untuk bertanya apakah diberitakan atau tidak diberitakan karena wartawan profesional itu pasti menulis berita tanpa bargainning,” ujar Imam Wahyudi di Sarasehan Pers Daerah “Tantangan Pers Daerah di Era Digitalisasi” di Grand Kawanua Convention Center, Kamis (3/11/2016).
Imam Wahyudi menyinggung profesionalisme pekerja pers selain profesional juga harus mandiri dan menjaga idealisme.
“Wartawan abal-abal sering mengandalkan LSM. Menghadapi mereka jangan dilayani, jika memeras lapor ke dewan pers. Kebebasan pers harus dirawat salah-satunya membasmi wartawan abal-abal yang merusak citra wartawan profesional,” terang Imam Wahyudi pada sarasehan yang dihadiri Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo dan beberapa anggota Dewan Pers Sinyo Harry Sarundajang, Jimmy Silalahi dan Nezar Patria. (jerrypalohoon)
Berita terkait Sarasehan Pers Daerah yang diselenggarakan oleh Dewan Pers
- OLLY DONDOKAMBEY: Era Digitalisasi Miliki Peran Penting Bagi Pemberitaan
- Walikota Bitung Sebut Banyak Anggaran Mengalir ke Media dan Wartawan Tak Jelas
- IMAM WAHYUDI: Konten Berita 90 Persen Fitnah Disimpulkan Abal-abal