
Boroko, BeritaManado.com – Sektor pertanian dan pembangunan perdesaan merupakan sektor yang paling efektif untuk memerangi kemiskinan dan kelaparan.
Sebab pertumbuhan ekonomi merupakan faktor penting untuk menurunkan kemiskinan, rawan pangan dan gizi.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Bolmut di tahun 2019, masih ada 22 desa yang menyandang status rawan pangan. Angka ini berkurang dari jumlah sebelumnya, 90an desa pada tahun 2010.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Fatmah Humokor mengatakan, sebagai bentuk komitmen Pemkab Bolmut untuk menekan desa yang kategori rawan pangan, Dinas Ketahanan Pangan terus mengintervensi desa-desa tersebut.
“Dengan melakukan. Salah satunya pemberian beras kepada sejumlah Kepala Kelurga (KK), dimana masing-masing KK mendapat 15 Kg beras,” ungapnya Kepada BeritaManado.com Kamis (8/10/2020).
Dijelaskannya, untuk penerima bantuan tersebut tersebar di 11 desa yang ada di 6 Kecamatan Bolmong Utara, dengan total beras yang disalurkan mencapai 8 ton 730 Kg.
Sebelumnya, Kepala Bidang Konsumsi dan Ketahanan Pangan Syarief Djarumia mengatakan, Dinas Ketahan Pangan akan terus berusaha untuk mengurangi jumlah desa yang rawan pangan di Kabupaten Bolmong Utara.
“Tentunya membutuhkan proses yang cukup panjang serta kerjasama yang baik disemua sektor demi pembangunan ketahanan pangan di Bolmut,” kuncinya.
(Nofriandi Van Gobel)