Bitung – Sejak bencana banjir dan longsor melanda sejumlah lokasi di Kota Bitung, Minggu (12/02/2017) lalu, Franky Ladi tak pernah lagi kembali ke rumah.
Mantan Kepala Badan TUP ini harus berpindah tempat tinggal sementara ke kantor dan tak kembali ke rumah karena tanggung jawab yang ia emban sebagai Kepala BPBD Pemkot Bitung.
“Saya belum pulang rumah hingga hari ini, karena setiap hari harus stand bay di kantor dan lapangan,” kata Franky, Minggu (19/02/2017).
Soal ganti baju, Franky mengaku minta tolong kepada staf untuk mengambil baju ke rumah atau meminta istri datang mengatar baju.
“Intinya, semenjak bencana kantor jadi rumah sementara,” katanya seraya tertawa.
Ia menceritakan, hari pertama bencana hingga hari ketiga pasca bencana adalah hari-hari yang paling menegangkan.
Mengingat saat itu, dirinya harus turun langsung ke lokasi-lokasi bencana untuk memastikan tak ada masyarakat yang menjadi korban jiwa.
“Saat itu intensitas hujan masih cukup tinggi dan genangan air dan pasir masih merendam sejumlah pemukiman, jadi otomatis setiap hari basah-basahan hingga empat sampai lima kali ganti baju setiap hari,” katanya.
Pun demikian, ia mengaku sangat bersyukur tak ada korban jiwa berkat kesigapan perangkat pemerintah di tingkat kelurahan dan kecamatan serta masyarakat yang melakukan reaksi cepat mengungsi dan melakukan evakuasi.
“Juga peran serta TNI dan Polri yang begitu sigap di lapangan saat bencana terjadi, kendati waktu itu belum ada koordinasi tapi sudah tahu apa yang harus dilakukan di lapangan,” katanya.
Franky sendiri mengaku menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan bencana Kota Bitung yang tak kenal lelah membantu di lapangan.
“Sebagai manusia tentu sangat lelah, apalagi tujuh hari berturut-turut tak beristrahat dengan baik. Tapi melihat semangat para relawan di lapangan yang hingga kini tetap semangat, rasa lelah itu sirna,” katanya.(abinenobm)