Tondano, BeritaManado.com — Dewaan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Minahasa, Selasa (17/11/2020) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Industri Kecil Menengah (IKM) Kerjinan Dekranasda Tahun 2020 di Art For Jesus (AFJ) Gallery Desa Kembuan Satu, Kecamatan Tondano Utara.
Ketua TP-PKK Kabupaten Minahasa Dra Fenny Roring-Lumanauw SIP selaku Ketua Dewan Pembina Dekranasda Minahasa membuka langsung kegiatan Bimtek tersebut.
Dalam sambutannya, Lumanauw mengetakan bahwa Dekranasda pada dasarnya merupakan Lembaga independent yang bermitra dengan pemerintah daerah, dimana tujuannya adalah untuk mengembangkan kerajinan berbasis budaya bangsa dan daerah.
“Kita bertujuan menggali, mengembangkan dan melestarikan warisan budaya serta membina penemuan serta penggunaan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas dalam rangka memperkokoh jati diri dan budaya masyarakat Minahasa,” ungkapnya.
Selain itu, melalui kegiatan seperti ini, diharapkan akan menanamkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya seni kerajinan bagi kehidupan sehar-hari, yang meningkatkan martabat masyarakat Minahasa.
“Kita membantu Pemkab Minahasa merumuskan kebijakan dibidang industri kerajinan dan peningkatan SDM, memperluas pangsa pasar hasil kerajinan, dengan mengikuti pameran dalam rangka perluasan pasar didalam dan luar negeri,” ujarnya.
Bintek hari tersebut merupakan bagian penting untuk mencapai tujuan yang diharapkan bersama dan harus menjadi kegiatan yang berdampak besar bagi pengrajin untuk meningkatkan kreatifitas, inovasi dan kualitas produk kerajinan.
“Untuk itu, harapan kami Bimtek ini dapat diikuti dengan serius oleh pengrajin, sehingga menghasilkan produk kerajinan dan souvernir yang menjadi ciri khas daerah Minahasa dan bisa bersaing di tingkat lokal, nasional, pasar bebas Asean dan pasar global,” harapnya.
Dirinya kemudian menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Minahasa dibawah kepemimpinan Bupati Minahasa Dr Ir Royke Octavian Roring MSi dan Wakil Bupati Robby Dondokambey SSi MM melalui Dinas Perdagangan Kabupaten Minahasa, sehingga acara boleh terlaksana.
Adapun sebagai Instruktur Kerajinan Tangan yakni Steny Kuron, selaku pemilik AFJ Gallery.
Dia mengatakan, Minahasa kekurangan pengrajin kerajinan tangan, sehingga sebetulnya sumber penghasilan yang bisa sangat menjanjikan dari sektor ini tak terolah dengan baik.
Kuron mencontohkan bagaimana cara membuat kerajinan dari berbagai bahan baku seperti sabuk kelapa yang dibuat menjadi berbagai macam kerajinan, salah satunya jenis hewan Tarsius dan ada juga dari bahan tempurung dan kayu kelapa.
“Jenis kerajinan ini kerap dijadikan sovenir oleh Pemerintah Provinsi Sulut dan ini bisa dihargai Rp 150.000 hingga Rp 200.000,” kata Steny.
(***/Frangki Wullur)