Manado, BeritaManado.com — Keberadaan petani di Indonesia terutama saat ibu pertiwi menghadapi masa-masa sulit seperti krisis pangan di zaman yang semakin modern ini, menjadi sesuatu yang dinantikan.
Demikian pendapat Dekan Fakultas Pertanian sekaligus kandidat Rektor Universitas Sam Ratulangi Ir Dedie Tooy PhD yang disampaikan kepada BeritaManado.com, Senin (13/6/2022).
Menurutnya, untuk mengimbangi kemajuan zaman yang semakin modern ini, mau tidak mau petani harus menyesuaikan diri dengan teknologi pertanian melalui penggunaan sarana dan prasarana pertanian yang modern juga.
“Teknologi yang diaplikasikan melalui alat pertanian sangat baik digunakan para petani dalam rangka efektivitas, efisiensi serta produktivitas hasil pertanian itu sendiri,” ungkap Dedie Tooy.
Ditambahkannya, untuk menciptakan petani yang modern, maka cara yang harus ditempuh memperkenalkan teknologi itu sendiri kepada kalangan petani.
Setelah petani mengenal apa dan bagaimana teknologi pertanian itu melalui program sosialisasi dan pelatihan yang dilaksanakan oleh pemerintah atau lembaga swasta, maka selanjutnya adalah bagaimana memperolehnya.
Bagi petani mandiri, tentu saja alat pertanian dapat diadakan secara swadaya, akan tetapi masyarakat petani juga dapat memilikinya melalui program bantuan dari pemerintah.
“Kami sebagai akademisi selalu siap membantu untuk menciptakan sumber daya manusia petani yang unggul dan dapat diandalkan. secara spesifik, petani perlu memiliki keterampilan khusus sesuai dengan komoditi yang akan dikembangkan,” katanya.
Kolaborasi antara pemerintah, akademisi dan masyarakat petani itu sendiri diyakini nantinya akan menghasilkan sektor pertanian yang mandiri dan dapat menjadi benteng untuk menghalau berbagai ancaman seperti krisis pangan.
(Frangki Wullur)