Sangihe, BeritaManado.com — Komandan Lantamal (Danlantamal) VIII Manado, Brigjen TNI (Mar) I Wayan Ariwijaya, S.E, CFrA melakukan kunjungan perdana ke Kabupaten Kepulauan Sangihe pada Kamis, (25/3/2021) dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia
Kegiatan orang nomor satu di Jajaran TNI AL Sulawesi Utara (Sulut) ini dimulai dengan membuka kegiatan Transplantasi terumbu karang bertajuk ‘Bersama Membangun Potensi Alam Bawah Laut Sangihe’ yang digelar di Pelabuhan Tua (Peltu) Tahuna.
Kedatangan Danlantamal I Wayan Ariwijaya bersama rombongan di disambut dengan kata-kata adat yang dibawakan budayawan Sangihe, Hermanto Mohonis, diringi tarian upase hingga musik bambu khas Sangihe. Kegiatan sendiri dimulai dari Penanda tanganan prasasti pelestarian terumbu karang, penyerahan terumbu karang dari Danlantamal kepada tim penyelam, dilanjutkan dengan penembakan flare gun.
Dalam sambutannya, Danlantamal menjelaskan jika kegiatan ini merupakan salah satu upaya rehabilitasi terumbu karang yang semakin terdegradasi, melalui pencangkokan atau pemotongan karang yang selanjutnya ditanam untuk menciptakan habitat baru dan terangkum dalam program Mapalus.
“Disamping bermakna gotong royong, program Mapalus sendiri merupakan singkatan kata sandi yang juga salah satu tugas TNI AL yaitu Muara Pantai Laut Sehat. Disini, para nelayan kita minta agar sadar bahwa tangkapan ikan mulai menurun Dan menganggap bahwa transplantasi karang dapat mengembalikan stok ikan dengan cepat,” sebut Danlantamal.
Disisi lain kata dia, praktek perikanan yang tidak lestari masih berlangsung, dimana kegiatan tersebut merupakan faktor utama yang menyebabkan kerusakan karang yang ada, yang pada akhirnya berdampak pada penurunan stok ikan.
Usaha perlindungan kawasan, lanjutnya, menjadi tidak populer karna menurut sebagian masyarakat merugikan dengan adanya pembatasan penggunaan alat tangkap maupun pembatasan fishing ground. Sehingga, kegiatan Mapalus ini juga diharapkan menjadi media pembelajaran dan pengenalan langsung kepada masyarakat kepulauan khususnya di Sangihe untuk melestarikan transplantasi terumbu karang sejak dini, sekaligus menumbuh kembangkan rasa kecintaan terhadap maritim.
Dengan menjaga ekosistem laut secara bijaksana dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip budaya lokal lantas dipadankan ilmu teknologi, Danlantamal berharap hal ini mampu menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan biota laut yang terkandung di sekitarnya.
“Karna tidak hanya kelestarian biota laut yang diperoleh masyarakat, melainkan berdampak bagi mata pencaharian masyarakat sebagai nelayan tangkap. Dengan demikian, maka hasil perikanan tangkap di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe tetap menjanjikan bagi ekonomi masyarakat pesisir,” tutup Danlantamal.
Sementara itu, Dion Eka Pratama, Koordinator kegiatan Transplantasi Karang menyebutkan jika upaya pelestarian ekosistem bawah laut di Peltu Tahuna hari ini melibatkan 35 penyelam yang terdiri dari sejumlah kelompok baik dari Politeknik Nusa Utara (Polnustar), Lanal Tahuna, dan komunitas-komunitas lain yang setia berkontribusi dalam kelestarian lingkungan.
“Sedangkan, untuk terumbu karang yang ditransplantasi sendiri terdiri dari 40 meja, ditambah dengan meja yang bertulisakn Lanal Tahuna yang setiap mejanya terdiri dari 20 hingga 30 bibit terumbu karang,” kunci pria yang juga merupakan Dokter di Lanal Tahuna ini.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Helmut Hontong, Danlanal Tahuna Letkol Laut (P) Sobarudin M.Tr Hanla, Dandim 1301/Sangihe Letkol Inf Rachmat Christianto, SIP, Kapolres Sangihe AKBP Tony Budhi Susetyo, SIK, Kajari Sangihe Yunardi, SH. MH.
(Erick Sahabat)