Manado, BeritaManado.com — Sonya Selviana Kembuan atau yang akrab disapa SSK sedang dalam proses penyusunan laporan tentang hasil pemilihan Wali kota Manado (Pilwalkot) tahun 2020.
Kepada BeritaManado.com, Sonya Kembuan mengatakan, dalam laporan tersebut akan turut disertakan sejumlah permasalahan yang dianggap sangat berpengaruh terhadap hasil Pilwalkot, diantaranya tidak ada dukungan internal DPD II Partai Golkar Manado dan dana saksi yang tidak diperuntukan sebagaimana mestinya.
Diketahui, Sonya Kembuan telah melakukan perpindahan dana sebesar Rp496.000.000 ke DPP Golkar yang dalam Formulir Kiriman Uang tertulis untuk Dana Saksi Pilwako Kota Manado, lalu dana tersebut diteruskan ke DPD II Golkar Manado.
Selain itu, Sonya juga mengirimkan uang sebesar Rp100.000.000 kepada pimpinan Partai Golkar Manado untuk digunakan sebagai biaya operasional.
Tidak sampai di situ, sejumlah nama pun diketahui menerima kiriman uang dari Sonya dengan jumlah yang bervariasi, mulai dari Rp15juta sampai Rp50juta.
“Dari dana tersebut, saat pelaksanaan pemilu, tidak ada saksi dari Golkar,” ungkap Sonya, Jumat (15/1/2021).
Selain masalah tersebut, selama proses Pilwalkot Manado, Sonya pun mengalami hal yang tidak menyenangkan, seperti kurangnya dukungan pimpinan Golkar Manado kepada pasangan Sonya Kembuan dan Syarifuddin Saafa.
“Di depan rumah salah satu pengurus Golkar Manado bahkan tidak ada baliho kami, yang ada justru baliho paslon lain. Selain itu, waktu Pak Akbar Tanjung dan Pak Theo Sambuaga ke Manado, kami bertemu sendiri tidak ada dari pimpinan Golkar Manado yang mendampingi,” jelas Sonya.
Berbagai hal tersebut, dikatakan Sonya sedang disusun agar lengkap dan akan segera diserahkan ke DPP Golkar.
Sonya pun menyayangkan apa yang terjadi di Partai Golkar saat ini karena baginya, partai seperti tumbuhan yang harus diberi makan, diberi pupuk, tidak seperti saat ini, di mana Beringin justru diggerogoti.
Padahal, kalau partai Golkar solid, tujuannya benar untuk memperkuat partai, seharusnya Golkar bisa memenangkan Pilkada.
“Beringin harus bisa berdiri tegak dan loyal, apapun yang terjadi harus militan terhadap partai. Saya tidak mau Partai Golkar dipakai untuk kepentingan pribadi,” pungkas Sonya.
(srisurya)