Manado – Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sulawesi Utara (Sulut) hingga posisi bulan April 2010 mencapai Rp 206 miliar.
Peneliti Ekonomi Madya Bank Indonesia (BI) Manado, Samuel Mandagie mengatakan serupa halnya dengan perkembangan kinerja bank umum, berbagai indikator kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Sulawesi Utara pada April 210 masih menunjukkan perkembngan yang cukup baik tercermin dari perkembangan total aset, DPK, maupun kredit.
Kata Mandagie, aktivitas penghimpunan dana yang dilakukan BPR pada April 2010 mencapai Rp 206 miliar atau tumbuh 33,58 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Pencapaian ini, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 192 iliar atau hanya tumbuh sebesar Rp 25,97 persen,” ujar Mandagie.
Menurut Mandagie, pertumbuhan total dana tersebut masih belum diimbangi dengan pertumbuhan total kredit. “Total kredit BPR sebesar Rp 217 miliar atau mengalami pertumbuhan 26,84 persen yakni lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada bulan Maret yang mencapai 29,69 persen,” katanya.
Lanjut dikatakan Mandagie, pertumbuhan dana yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit pada April 2010 menyebabkan Rasio Loan to Deposit (LDR) turun menjadi 105,14 dari sebelumnya 110,13 persen pada bulan sebelumnya.
Katanya, kualitas kredit yang disalurkan oleh BPR juga sedikit menunjukkan penurunan pada April 2010 tercermin dari rasio non performing loan (NPL) yang naik menjadi 3,59 persen meingkat jika dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,39 persen.
Ditambahkannya, tingginya pertumbuhan dana di BPR merupakan potensi bagi BPR untuk lebih mengembangkan usahanya dengan cara meningkatkan fungsi intermediasi dalam bentuk penyaluran kredit.
“Namun demikian aktifitas penyaluran kredit juga harus memegang prinsip kehati-hatian dalam upaya menjaga kualitas kredit,” tambahnya.(IS)