
Bitung – Aksi pemadaman lampu setiap hari terus dilakukan PLN tanpa informasi terlebih dahulu. Bahkan, Selasa (22/4/2014) siang, tercatat PLN melakukan pemadaman sebanyak tujuh kali dalam kurun waktu tujuh jam di wilayah kompleks Kantor Walikota.
Aksi pemadam lampu yang dimulai pukul 11.30 Wita hingga pukul 18.20 Wita ini mengakibatkan aktivitas perkantoran lumpuh. Terutama instansi yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat seperti Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan (Discapilduk) serta Bagian Keuangan dan Aset.
“Hari ini saya menghitung ada tujuh kali pemadaman dan ini sangat menganggu aktivitas pelayanan kepada masyarakat serta admistrasi kantor,” kata Kasubag Humas Pemkot Bitung, Erwin Kontu.
Kontu mengatakan, ketika dirinya melakukan pertemuan dengan Walikota, Hanny Sondakh di ruangan kerjanya, ia menghitung ada empat kali pemadaman. Akibatnya pertemuan itu terganggu karena ruangan menjadi panas karena pendingan ruangan mati.
“Setelah pertemuan ada tiga kali pemadaman lagi hingga aktivitas kantor berakhir lampu tetap mati,” katanya.
Apa yang dikatakan Kontu dibenarkan Sondakh, dimana ia mengaku ikut menghitung ada enam sampai tujuh kali pemadaman selama dirinya berada di kantor. “PLN betul-betul sudah keterlaluan, bagaimana kami mau bekerja melayani masyarakat jika lampu mati menyala seperti ini. Lama-lama semua barang elektronik di kantor walikota ini rusak karena lampu mati menyala setiap jam,” kata Sondakh dengan nada kesal.
Ia kemudian memerintahkan Kontu agar mencari tahu ke PLN Kota Bitung kenapa sampai harus terjadi pemadaman sebanyak tujuh kali dalam tujuh jam. “Kalau mau dipadamkan ya silakan dipadamkan karena itu wewenang mereka (PLN, red), jangan dibuat seperti lampu disco, mati meyala,” katanya.(abinenobm)