Likupang, BeritaManado.com — Potensi wisata di Desa Sonsilo, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) patut mendapat perhatian.
Desa yang terletak di wilayah Destinasi Super Prioritas (DSP) Likupang ini setidaknya memiliki hutan mangrove seluas 50 ha yang dilengkapi dengan tambatan perahu dibagian dalam.
Memaksimalkan potensi yang ada, perangkat desa dan masyarakat pun bekerja sama membangun destinasi wisata yang dinamakan Wisata Mangrove Sonsilo.
Perjalanan menuju destinasi ini terbilang mudah karena akses jalan yang bisa dilalui dengan kendaraan roda dua dan empat.
Letaknya juga tidak jauh dari jalan raya utama Likupang dan terdapat tempat parkir yang memadai.
Memasuki area destinasi, pengunjung akan bertemu dengan tugu peringatan tentang kedatangan warga pertama di Sonsilo.
Selanjutnya, dengan menggunakan kendaraan menyusuri lorong menuju tambatan perahu.
Di lokasi itu, tersedia tempat cuci tangan, pos jaga dan warung makan serta tempat jualan kerajinan tangan.
Di sampingnya, barulah ada jembatan yang dapat dilalui dengan berjalan kaki untuk melihat hutan mangrove dari dekat.
Jembatan ini didekorasi dengan mural dan lampu-lampu berbagai model diantaranya beragam bentuk emoji.
Selain lewat jembatan, pengunjung juga bisa menyusuri sungai menggunakan perahu nelayan sambil menikmati pemandangan hutan mangrove yang khas.
Sempat dibuka dan sudah ramai dikunjungi, destinasi ini kemudian harus tutup sementara karena pandemi Covid-19.
Meski demikian, destinasi ini masih terlihat dirawat dengan baik oleh pemerintah desa dan warga setempat.
Kepada BeritaManado.com, Hukum Tua Desa Sonsilo Miranda M Dalending mengatakan, saat ini destinasi tersebut sedang dalam tahap persiapan untuk dibuka kembali.
“Sudah ada edaran dari Pak Bupati Minahasa Utara agar tempat wisata sudah bisa dibuka, tentu dengan tetap memperhatikan CHSE. Itu sebabnya, kami sedang mempersiapkan diri dulu agar sudah semakin baik saat dibuka kembali,” ujar Miranda, Sabtu (18/4/2021).
Miranda melanjutkan, destinasi wisata harus ditingkatkan lagi dan ditata dengan baik, termasuk mempersiapkan fasilitas umum yang dapat dinikmati oleh pengunjung.
Selain Wisata Mangrove Sonsilo, ternyata desa ini juga punya potensi lainnya yang sayang jika tidak dikembangkan, yaitu air terjun batu tidur dan kobong dalo yang cocok untuk paralayang.
“Kobong dalo waktu lalu sudah mulai dilirik untuk paralayang. Ada yang sudah pernah menyampaikan, nanti akan datang untuk melakuka survey lokasi sampai mencari titik mendarat,” kata Miranda.
Miranda pun mengungkapkan, dalam waktu dekat, wisata di Desa Sonsilo akan segera dibuka sehingga pihaknya berharap, para wisatawan dapat berkunjung dan menikmati keindahan alam yang ada.
Tonton video Wisata Mangrove Sonsilo dibawah ini:
(srisurya)