Manado, BeritaManado.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung, Senin (22/10/2019) bekerjasama dengan Wildlife Conservation Society Indonesia Program (WCS-IP) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut dengan membuat tiga terobosan dalam upaya pencegahan penyelundupan dan perdagangan ilegal satwa liar.
Dikatakan Wali Kota Bitung Maximilian Jonas Lomban yang juga merupakan pembina dari Satgas ini, kegiatan ini merupakan bukti nyata komitmen Satgas untuk melindungi keberlangsungan satwa liar di habitatnya.
“Imbauan ini sangat penting untuk menunjukkan kepedulian pemerintah daerah terhadap kekayaan keanekaragaman hayati yang berada disekitarnya. Dengan imbauan ini juga masyarakt bisa mengetahui bahwa pemerintah melalui Satgas terus berupaya melakukan gebrakan inovatif untuk menjga agar jangan sampai terjadi perdagangan ilegal satwa liar,” tegas Max Lomban.
Sementara, Ir Noel Layuk Allo selaku Kepala BKSDA Sulut mengapresiasi serangkaian terobosan yang dilakukan Satgas Bitung.
“Terobosan ini menjadi contoh kolaborasi yang baik oleh semua pihak dalam meningkatkan upaya konservasi di Sulut khususnya Kota Bitung,” jelas Noel Layuk Allo.
Senada, Dr. Noviar Andayani selaku Country Director WCS Indonesia menyebutkan, pelatihan ini bisa memperkuat basis efektiv penegak hukum kejahatan satwa liar.
“Sebagai kota yang menjadi salah satu gerbang terpenting Indonesia, Bitung dapat menjadi model kolaborasi multi pihak untuk menghentikan penyelundupan satwa liar kebanggaan Indonesia ke luar negeri, serta mencegah masuknya spesies invasif yang dapat mengancam keberadaan spesies asli Indonesia,” tutupnya.
(AnggawiryaMega)