Toraja – Kekeringan yang melanda beberapa area persawahan di Kabupaten Minahasa hendaknya tidak dikategorikan sebagai bencana luar biasa. Hal ini bisa dibandingkan dengan hasil pantauan wartawan BeritaManado.com saat melakuka perjalanan dari Kota Makasar menuju Kabupaten Tana Toraja, Jumat (18/9/2-15).
Sepanjang perjalanan, mulai dari Kabupaten Maros, Barru, Pangkep, Sidrap, Enrekang, Tana Toraja dan Kota Parepare, sama sekali tidak terlihat warna hijau di area persawahan karena dilanda kekeringan yang luar biasa. Meski petani daerah setempat sempat memanen, namun untuk menanam kembali sudah tidak bisa, karena tidak ada aliran air.
Bahkan hewan ternak milik warga seperti sapi, kerbau dan kambing harus memakan rumput kering yang ada di sela-sela batang padi sisa hasil panen yang juga sudah lebih dahulu kering. Tak hanya itu, Kawasan Wisata Alam Bamba Pua di Kabupaten Enrekang yang memiliki hamparan perbukitan menjulang kini lebih dari separuh terlihat kering.
Jika dibandingakan dengan kekeringan yang dialami masyarakat petani di Minahasa, maka jauh lebih kecil dengan apa yang berhasil diabadikan. Hamparan sawah yang ada di sisi kanan dan kiri jawan, semuanya kering dan tidak aa yang hijau.
Mengenai hal ini, sekali lagi Bupati Minahasa Drs Jantje Wowiling Sajow MSi mengatakan bahwa apa yang terjadi di Minahasa belum bisa dikategorikan bencana hebat.
“Jadi silahkan masyarakat Minahasa sendiri bandingkan antara apa yang dialami di kampung halaman dengan dengan bisa disaksikan di daerah lain seperti Kabupaten Enrekang dan sekitarnya. Namun demikian, pemerintah tetap akan menyikapinya dengan mengupayakan solusi atas permasalahan yang dihadapi,” kata Sajow. (frangkiwullur)
Berikut Ini foto-foto kekeringa yang berhasil diabadikan wartawan BeritaManado.com: