Catatan Dino Gobel
“Sim Salabim,
Manado Cantik,
Pak Andrei!”
Wajah Kota Manado berubah.
Hadirnya trotoar di sepanjang pusat bisnis Boulevard, seolah mengubah wajah lesu, rada kumuh, ibukota provinsi Sulut ini.
Bahkan sejak sepekan terakhir, pasca proyek ini mulai digagas Wali kota Andrei Angouw dan Wakil Wali kota Richard Sualang ini, kawasan di depan Manado Town Square dan Megamas, jadi sasaran selfie.
Yang menarik adalah, mulai dijumpai warga maupun turis yang memanfaatkan kursi di kawasan trotoar cantik itu untuk sekadar duduk santai, rehat dari sumpeknya pusat belanja di kawasan itu.
Fenomena ini setidaknya membuktikan bahwa di satu sisi, Wali kota Manado Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Richard mampu mengubah citra Boulevard.
Dari kawasan biang macet, tak nyaman untuk berdiam lama, kecuali masuk ke dalam pusat belanja di areal itu, kini menjadi ruang publik keren.
Menjadi destinasi selfie dan warga untuk beristirahat sejenak.
Sementara di sisi lain, anggapan bahwa pemimpin daerah yang lahir dari hasil Pilkada 2020, salah satunya pasangan AARS, sebutan untuk duet pemimpin kota ini, akan kesulitan berkreasi membangun kota.
Mengingat masa jabatan kepala daerah hasil Pilkada serentak 2020 hanya tiga tahun bukan lima tahun.
Penyebabnya, pemerintah akan menyatukan semua Pilkada serentak di tahun 2024.
Ini sebagaimana diatur dalam UU pemilu nomor 7 tahun 2017.
Walhasil, muncul banyak fenomena di sejumlah kabupaten dan kota di Indonesia, komplain warga tentang minimnya kreasi pembangunan daerah oleh pemimpin daerah tersebut, karena alasan tak bisa berbuat banyak akibat kasipnya usia pemerintahan.
Di Manado? Justru tak begitu. Seolah berlomba dengan waktu. Pasca terpilihnya duet AARS, sejumlah capaian positif terlihat di Manado.
Selain viralnya trotoar cantik Boulevard, pun program cegah banjir Manado langsung digalakkan.
Boleh dikata, berdasarkan pemantauan, kerap saya temukan, di awal tahun kepemimpinannya, Wali Kota Andrei lebih banyak turun ke lapangan.
Mulai dari menyelesaikan masalah sampah dimana TPA Sumompo ketika itu mengalami overload dan kendala teknis lain.
Walhasil wajah Manado sumpek jorok blek.
Tapi itu bisa diselesaikan sekejap.
Padahal tak sedikit yang pesimis “apa Wali kota Andre dan Wawali Richard bisa selesaikan masalah sampah di awal kepemimpinannya ini?”
Saking ngototnya penyelesaian sampah dan banjir, beberapa kawan wartawan berseloroh kalau Pak Wali di awal pemerintahannya, kebanyakan “berkantor” pagi hari di TPA hingga drainase alias got! Tujuannya? Menyelesaikan masalah sampah dan banjir.
Khusus soal banjir.
Wali Kota Andre mampu membangun sinergitas apik dengan duet Pemprov Sulut Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw .
Bersama mereka percepat proyek Waduk Kuwil di Minahasa Utara.
Tujuannya mengatur aliran sungai DAS Tondano sekaligus mengantisipasi banjir yang akan bermuara ke kota.
Sinergitas dengan ODSK juga terlihat pada pembenahan pasar tradisional Bersehati.
Kini, tempat belanja ini semakin cantik dan menarik warga mengunjunginya.
Pasar di tepi Teluk Manado bahkan oleh kawan kawan pengusaha travel wisata, kini dijual sebagai destinasi wisata ciamik.
Namun Andrei, jebolan universitas ternama di Amerika Serikat tahu persis apa yang akan dikerjakannya.
Salah satunya: team work!
Banyak kawan wartawan dan pejabat di Manado mengakui, sejak memerintah Manado, tak ada istilah “karabas” pejabat berwajah pemimpin sebelumnya.
Padahal ini sudah jadi kebiasaan banyak oknum pemimpin daerah yang baru memenangi Pilkada dimana saja. AA RS?
“Wah saya kagum dengan Pak Wali dan Pak Wawali. Kerja nya profesional. Dilakukan demi rakyat. Torang nyaman dengan cara kerja Pak Wali ke tim aparatnya,” kata Lurah Paniki Bawah Jeril Tumiwa.
Hal senada diakui seorang asisten dan kepala dinas di Pemkot Manado yang tak mau sebutkan jatidirinya.
“Team work ya bagus. Kami disuruh kerja. Passion kami hidup. Tak ada istilah dulu ngana warna begini atau begitu. Pak Wali Andre cuma sebut, kerja jo bae bae bekeng rakyat senang dan sejahtera.”
Banyak catatan positif terkait kepemimpinan kota di era AA RS saat ini.
Ada yang mengatakan, Andre kayak main sulap.
Belum dua tahun, tapi “sim salabim, Manado berubah. Cantik.”
Tapi apapun itu, setidaknya, warga kota boleh lega.
Ada ruang segar di ruas Boulevard untuk santai dan sekadar Selfi.
Ada rasa aman dari ancaman banjir.
Ada kesempatan kembangkan bisnis sendiri di pasar publik atau market virtual yang kebijakannya dibuka luas oleh Pemkot Manado.
“Menjadi sukses itu harus berani melangkah. Dan risk taken bravely. Berani ambil risiko,” kalimat ini pernah dilontarkan pebisnis senior Bapak Jopie H. Lumintang, yang juga bankers sukses owner Prismadana Sulut Gorontalo.
Dukung terus perubahan kota jadi lebih baik. “Sebab support warga adalah kenyamanan bagi pemerintah tuk berkarya,” kata Lee Kuan Yew saat sukses mengubah wajah Singapura.
Dari pertama berdiri: kota pelabuhan kumuh, sarang penjahat. Tapi kini Singapura jadi negara sukses dan salah satu negara paling aman di dunia.
Sukses AA RS! Sukses warga Manado.
