Pada Jumat (22/4/2016) kemarin, RS Siloam Manado kembali melakukan tindakan bedah saraf minimal yang dikenal sebagai “endonasal transspenoid hypophysectomy” pada penderita laki-laki usia 20 tahun dengan gangguan tajam dan lapang penglihatan yang diakibatkan oleh tumor pada kelenjar hipofisa.
Tindakan itu dilakukan oleh tim Bedah Saraf RS Siloam yang terdiri dari dr Eko Prasetyo SpBS(K), dr Maximillian Ch Oley SpBS(K) dan DR dr Julius July SpBS(K).
Tindakan ini mengunakan alat teropong (neuroendoscopy) yang terhubung dengan layar TV HD yang dimasukkan kedalam rongga hidung sebelah kanan menyusur rongga sphenoid pada dasar tengkorak hingga mencapai dasar rongga sella yaitu lokasi dari tumor kelenjar hipofisa berada.
Tindakan bedah minimal tersebut berlangsung 3 jam dan dinilai cukup praktis tanpa menggunakan irisan pada daerah kepala.
Informasi yang diterima dari dr Eko Prasetyo SpBS(K), tindakan bedah seperti itu dinilai aman tanpa menyebabkan banyak perdarahan dan kerusakkan pada jaringan sekitarnya.
Keunggulan lain dari tindakan bedah ini, penderita tidak memerlukan perawatan intensiv di ICU.
Apabila penderita sudah siuman dengan baik, penderita dapat dipindahkan ke ruang rawat biasa dan sehari kemudian dilakukan pemeriksaan CT scan kepala sebagai kontrol.
Pada tiga sampai empat hari setelahnya, apabila tidak ada keluhan maka penderita diperbolehkan rawat jalan.
Upaya medis selanjutnya nanti akan dilakukan pada 3 bulan kedepan, dimana penderita akan melakukan pemeriksaan kontrol MRI otak. (***/sri)