Manado – Calon DPD-RI, Denny Tewu, menyayangkan kalau ujung dari masalah pemindahan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Pemda dibawa ke ranah politik mengingat sudah dekatnya Pilkada Gubernur 2020.
Menurut Denny Tewu, kalau benar terjadi demikian maka kerugian Bank Sulutgo merupakan kerugian besar masyarakat banyak atau masyarakat Sulut khususnya.
“Kalau terjadi rush, masyarakat menarik semua tabungan dari suatu bank hingga terjadi hilangnya kepercayaan nasabah terhadap bank tersebut, maka betapa sedih rakyat Sulut melihat tingkah laku kepala daerah yang tega menghancurkan suatu aset berharga yang telah menjadi kebanggaan rakyat Sulut,” tandas dia mengingatkan.
Mantan Ketua Umum Partai Damai Sejahtera (PDS) ini, berharap setiap pihak sebaiknya memiliki niat yang baik untuk membangun Sulut secara keseluruhan. Jika suatu saat bupati atau walikota tersebut nantinya menjadi gubernur, mereka tentunya membutuhkan semua aset daerah dalam keadaan baik terkendali, bukannya hancur lebur akibat perebutan kekuasaan.
BUMD khususnya aset daerah yang berharga seperti Bank Sulutgo jangan dirusak hanya karena keputusan kewenangan kekuasaan semata, mari jadikan Bank Sulutgo ikon kebanggaan Sulut dan Gorontalo karena torang samua basudara.
“Saya mengimbau semua kepala daerah menjadi negarawan yang baik. Persaingan dalam politik adalah hal biasa, tapi utamakan kesatuan dan kepentingan rakyat Sulut di atas kepentingan pribadi,” tandas Tewu.
Harapan untuk manajemen Bank Sulutgo juga, kiranya tidak hanya mengandalkan kredit konsumtif PNS sebagai madu karena profit tinggi dengan risiko nol.
“Tapi mulailah dengan kredit produktif yang fokus untuk pembangunan daerah khususnya Sulawesi Utara dan Gorontalo,” pungkas Tewu sambil menambahkan kalaupun ada rencana dilakukan Go Publik/IPO mungkin ini bisa menjadi solusi untuk merekatkan kembali kebersamaan di Bank Sulutgo.
(***/JerryPalohoon)