Bitung—Peringatan tujuh tahun kepemimpinan Hanny Sondakh dan dua tahun kepemimpinan pasangan Sondakh-Lomban (SoLo), Kamis (21/2) ikut ditandai dengan peluncuran buku dari Frans Tular. Menariknya, peluncuran buku dengan judul “Tujuh tahun kepemimpinan Walikota Hanny Sondakh, Dua tahun Pasangan SoLo Nahkodai Kota Bitung” dikabarkan didanai oleh para kepala-kepala sekolah (Kepsek) di Kota Bitung.
“Tiap kepala sekolah diwajibkan menyetor Rp500 ribu untuk membiayai penertibatn buku yang ditulis Bapak Frans Tular,” kata salah satu sumber yang identitasnya dirahasikan.
Selain para Kepsek, ada juga sejumlah pejabat yang dimintai dana oleh Tular untuk membiayai buku tersebut. “Jumlahnya dari Rp500 ribu hingga jutaan. Tergantung posisi pejabat, kalau tempat strategis pasti jutaan tapi kalau posisi biasa-biasa hanya ratusan sama seperti para Kepsek,” katanya.
Belum lagi sejumlah perusahaan yang ikut berpartisipasi memasang ucapan di lembar halaman belakang buku tersebut. “Hampir semua perusahaan di Kota Bitung ikut mencantumkan logo perusahaan sebagai bentuk ucapan kepada pasangan SoLo dengan membayar si penerbit,” katanya.
Selain itu, buku yang diterbitkan Tular dikeluhkan dan dipertanyakan manfaatnya. Mengingat isi buku diambil dari situs atau web Pemkot Bitung (www.bitung.go.id), mulai dari sejarah Kota Bitung, struktur pemerintahan hingga profil walikota, wakil walikota dan Sekkot.
“Ini ibaratnya web Pemkot versi buku atau situs Pemkot yang dicetak dalam bentuk buku karena tidak ada samasekali hasil tulisan penulis apalagi ulasan mengenai kepemimpinan Hanny Sondakh atau pasangan SoLo,” kata salah satu pejabat ketika membuka-buka buku tersebut.
Ia sendiri menyangkan buku tersebut diterbitkan dan menilai hanya membuang-buang anggaran. Apalagi sumber pendanaan penerbitan buku tersebut dari Kepsek dan pejabat serta perusahaan di Kota Bitung.
“Harus kreatif, jangan cuma menjiplak dari internet kalau memang mau menerbitkan buku,” katanya.(enk)