Manado – Gaung pemerintah provinsi yang menetapkan pariwisata sebagai sektor andalan untuk menambah PAD tampaknya hanya jalan ditempat. Pada rapat sinkronisasi anggaran 2011 antara komisi 4 DPRD bersama Dinas Pariwisata Pemprov Sulut tidak terlihat proyeksi pembangunan pariwisata daerah.
Terungkap penggunaan anggaran 2011 kurang menyentuh infrastruktur objek-objek wisata. Bahkan untuk objek wisata Bukit Kasih Kanonang belum dilakukan renovasi maksimal.
“Untuk renovasi Bukit Kasih khan teman-teman tahu anggarannya cukup terbatas. Tapi kita coba mencari bantuan dari pihak swasta seperti tarif masuk dinaikan sedikit agar ada dana yang cukup bagi pengelolah,” tutur Kadis Pariwisata Suprianda Ruru kepada wartawan usai rapat.
Sementara anggota komisi 4 Paul Tirayoh mendesak kepada Pemprov Sulut agar penggunaan anggaran sektor pariwisata tahun depan dititikberatkan pada pembangunan infrastruktur.
“Promosi sudah gencar, namun semuanya menjadi tidak berarti tanpa ditunjang fasilitas dan infrastruktur pariwisata yang memadai,” ujar Tirayoh yang didampingi anggota komisi Ivone Bentelu, Benny Rhamdani, Raski Mokodompit, Idrus Mokodompit, Winda Titah dan Feronika Ponto. (jry)
Manado – Gaung pemerintah provinsi yang menetapkan pariwisata sebagai sektor andalan untuk menambah PAD tampaknya hanya jalan ditempat. Pada rapat sinkronisasi anggaran 2011 antara komisi 4 DPRD bersama Dinas Pariwisata Pemprov Sulut tidak terlihat proyeksi pembangunan pariwisata daerah.
Terungkap penggunaan anggaran 2011 kurang menyentuh infrastruktur objek-objek wisata. Bahkan untuk objek wisata Bukit Kasih Kanonang belum dilakukan renovasi maksimal.
“Untuk renovasi Bukit Kasih khan teman-teman tahu anggarannya cukup terbatas. Tapi kita coba mencari bantuan dari pihak swasta seperti tarif masuk dinaikan sedikit agar ada dana yang cukup bagi pengelolah,” tutur Kadis Pariwisata Suprianda Ruru kepada wartawan usai rapat.
Sementara anggota komisi 4 Paul Tirayoh mendesak kepada Pemprov Sulut agar penggunaan anggaran sektor pariwisata tahun depan dititikberatkan pada pembangunan infrastruktur.
“Promosi sudah gencar, namun semuanya menjadi tidak berarti tanpa ditunjang fasilitas dan infrastruktur pariwisata yang memadai,” ujar Tirayoh yang didampingi anggota komisi Ivone Bentelu, Benny Rhamdani, Raski Mokodompit, Idrus Mokodompit, Winda Titah dan Feronika Ponto. (jry)