Manado – Sungguh ironis, dinas yang seharusnya menjadi contoh bagi dunia pendidikan di Sulut malah tak memberi contoh yang mendidik. Pasalnya, budaya antri ternyata tidak berlaku di Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sulut. Dimana Selasa (27/8) siang tadi ketika sejumlah wartawan hendak mengkonfirmasi berita terkait tindaklanjut temuan BPK RI kepada Kepala Dinas (Kadis) Diknas Sulut, Harold Monareh SH MSi, para wartawan harus menerima kekecewaan.
Betapa tidak, setelah antri dan menunggu sekitar satu jam, sang kadis malah menerima tamu yang lain. “Torang so tunggu satu jam tapi tidak dihargai. Tamu yang datang di belakang kita malah panggil lebih dulu. So nda ada budaya antri stow kang di Dinas Diknas Sulut,” kritik Otnie T wartawan Koran Manado dan Kifly dari ROM2.
Kadis Diknas Sulut, Harold Monareh SH MSi yang menghubungi salah satu wartawan meminta maaf atas kejadian itu. “Saya minta maaf karena telah mendahulukan tamu seorang pendeta dan beberapa wartawan nasional,” ujar mantan Sekkot Manado via telpon setelah sejumlah wartawan memilih meninggalkan ruang tunggu sang kadis. (agust hari)