MANADO – Setelah menggelar paripurna pembukaan masa persidangan pertama di tahun 2012 sebagai sidang paripurna yang pertama, sejuta harapan dari anggota DPRD Sulut Benny Rhamdani terhadap lembaga legislatif ini. Lembaga dewan diharapkan Rhamdani pada tahun 2012 tampil lebih terhormat serta menunjukkan prestasi kerja sesuai harapan masyarakat.
“Penyakit-penyakit lama, kebiasaan sering jalan-jalan keluar, budaya malas, meninggalkan kantor dan sering tidak masuk kantor, kemudian juga produk-produk yang keluar dari lembaga dewan yang tidak memberi dampak manfaat bagi rakyat, ini yang harus ditinggalkan oleh wakil rakyat di tahun 2012,” ketus politisi senior PDI-Perjuangan ini.
Juga nafsu anggota dewan menurut Brani, sapaan akrabnya, yang menganggarkan anggaran-anggaran yang bersifat melakukan kongkalingkong, main mata dengan masing-masing SKPD, eksekutif, yang dari proses itu DPR menerima sesuatu, harus ditinggalkan melalui komitmen dan spirit baru DPRD Sulut.
“Tapi yang diherankan adalah diawal 2012 ini tercoreng dengan semangat DPR untuk menganggarkan mebelir. Saya mendengar ada pengadaan kursi seharga lima juta per kursi untuk setiap anggota DPR. Nah, ini juga sebuah tontonan yang tidak menarik dan bahkan akan mendatangkan caci maki dari masyarakat,” tukas Brani.
Tambah politisi yang sudah tiga periode duduk di gedung cengkeh ini, jika DPRD Sulut ingin memperbaiki institusi di luar lembaga dewan, maka terlebih dahulu perbaikan dilakukan di lembaga DPR sendiri. “Bagaimana mungkin kita ingin membersihkan institusi-institusi yang menjadi mitra lembaga DPR, sementara di DPR sendiri dikenal dengan segala hal yang bau busuk. Maka, bau busuk diluar bisa hilang, jika bau busuk di lembaga DPR bisa dibersihkan terlebih dahulu,” pungkas Brani. (mega)