MANADO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado, menginstruksikan agar warga yang tinggal di lokasi rawan bencana untuk secepatnya berpindah tempat tinggal. Bahkan, Kepala BPBD Manado, Steven Wakari, mengatakan, pihaknya akan mengeluarkan secara paksa, warga yang tetap tinggal di daerah rawan bencana.
“Kami akan paksa kepada warga yang enggan keluar dari daerah rawan bencana baik longsor dan banjir,” kata Wakari. Dia mengatakan, mengeluarkan dengan paksa kepada warga yang enggan meninggalkan daerah rawan bencana, merupakan cara paling efektif untuk meminimalisir korban bencana.
Pasalnya dengan cara seperti itu sudah terbukti bisa mengurangi jatuhnya korban jiwa. “Dengan itu tidak akan timbul korban,” tambahnya.
Menurutnya, langkah seperti itu sebelumnya sudah pernah dilakukan BPBD Manado bersama dengan Walikota Manado Vicky Lumentut. “Pak Wali juga dukung cara ini,” ujarnya.
Selain itu langkah yang telah dan akan dilakukan oleh BPBD Manado menghadapi curah hujan yang semakin tinggi dan terjadi secara berturut-turut telah melakukan himbauan kepada selurh warga.
“Kami telah mengimbau dan memberitahu warga untuk waspada,” ujarnya. Tentunya dengan melibatkan perangkat-perangkat pemerintahan yang tersebar mulai dari kepala lingkungan, kelurahan dan kecamatan di seluruh wilayah pemerintahan Kota Manado.
“Khusus bagi warga yang berada di bantaran sungai dan pemukiman terjal kami akan turun langsung,” ucap Wakari.
Dia mengatakan, bencana banjir yang sering terjadi di Kota Manado merupakan bencana kiriman. “Banjir kiriman dari Tondano dan Minut, karena naiknya volume air,” tuturnya. (miracle)
MANADO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado, menginstruksikan agar warga yang tinggal di lokasi rawan bencana untuk secepatnya berpindah tempat tinggal. Bahkan, Kepala BPBD Manado, Steven Wakari, mengatakan, pihaknya akan mengeluarkan secara paksa, warga yang tetap tinggal di daerah rawan bencana.
“Kami akan paksa kepada warga yang enggan keluar dari daerah rawan bencana baik longsor dan banjir,” kata Wakari. Dia mengatakan, mengeluarkan dengan paksa kepada warga yang enggan meninggalkan daerah rawan bencana, merupakan cara paling efektif untuk meminimalisir korban bencana.
Pasalnya dengan cara seperti itu sudah terbukti bisa mengurangi jatuhnya korban jiwa. “Dengan itu tidak akan timbul korban,” tambahnya.
Menurutnya, langkah seperti itu sebelumnya sudah pernah dilakukan BPBD Manado bersama dengan Walikota Manado Vicky Lumentut. “Pak Wali juga dukung cara ini,” ujarnya.
Selain itu langkah yang telah dan akan dilakukan oleh BPBD Manado menghadapi curah hujan yang semakin tinggi dan terjadi secara berturut-turut telah melakukan himbauan kepada selurh warga.
“Kami telah mengimbau dan memberitahu warga untuk waspada,” ujarnya. Tentunya dengan melibatkan perangkat-perangkat pemerintahan yang tersebar mulai dari kepala lingkungan, kelurahan dan kecamatan di seluruh wilayah pemerintahan Kota Manado.
“Khusus bagi warga yang berada di bantaran sungai dan pemukiman terjal kami akan turun langsung,” ucap Wakari.
Dia mengatakan, bencana banjir yang sering terjadi di Kota Manado merupakan bencana kiriman. “Banjir kiriman dari Tondano dan Minut, karena naiknya volume air,” tuturnya. (miracle)