SITARO – Ini warning buat orang tua yang terkadang lalai memperhatikan
keberadaan dan keamanan anak. Terbukti tadi sore, Selasa (22/02), pukul 15.30 Wita, sorang bocah laki-laki bernama Aldi Areros (4) tewas tenggelam, di kolam penampungan air yang letaknya tak jauh dari lokasi perumahan Paniki Griya, Kecamatan Mapanget, tempat Arlen Areros, ayah korban bekerja.
Ibu korban, kepada beritamanado menjelaskan kronologis kejadian, bahwa pada pagi hari sekitar pukul 08.30 Wita, anaknya lari ke arah semak-semak di belakang perumahan Paniki Griya. Waktu dipanggil untuk dibersihkan karena baru selesai buang air besar, sebab sudah menjadi kebiasaan kalau dikejar makin lari, maka dia pun membiarkan anak yang masih kecil itu, dengan harapan kembali sendiri.
“Dia kwa biasa bagitu, kalo mo dusu dia lebeh lari, makanya da sebiar dia bale sandiri,” ujarnya.
Karena sudah lama tidak kunjung datang, dan sempat melihat sepintas seperti ada bayangan anak kecil yang lari, dia langsung mengejar dan mencari anaknya. Setelah empat jam mencari dan tak ketemu, dia melapor ke petugas pengamanan perumahan, Soni Gego, anggota Brimobda Sulut, untuk membantu mencari anaknya.
Menurut Soni, sekitar pukul 13.00 Wita, dia mendapat laporan ada anak yang hilang, seketika pun bersama orang tua korban langsung menyisir area sekitar arah bocah itu lari dan nanti ditemukan pukul 15.30 Wita, dalam kondisi yang tidak bernyawa lagi, dan yang menarik juga adalah petunjuk penemuan bocah malang itu melalui gonggongan anjing, teman bermainnya setiap hari. (sa)