Bitung – Kota Bitung dianggap menjadi kota pertama di Indonesia yang menjadikan pendidikan konservasi sebagai mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) di sekolah. Bahkan, Kota Bitung menjadi kota pertama memasukkan pendidikan konservasi dalam korikulum pengajaran di puluhan sekolah.
“Kota Bitung merupakan satu-satunya di Indonesia yang menerapkan pendidikan konservasi dan ini sangat luar biasa,” kata Koordinator Pendidikan Macaca Nigra Project, Mathilda beberapa waktu lalu.
Mathilda mengaku tidak menyangka Pemkot Bitung dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkot Bitung memberikan respon luar biasa soal pendidikan konservasi, terutama penyelamatan satwa liar edemik Sulawesi.
“Bahkan kini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan MoU dengan Macaca Nigra Project untuk melakukan pendidikan konservasi di sejumlah sekolah,” katanya.
Pihak Mathilda sendiri menyatakan bersedia mendanai sejumlah program di sekolah, mulai dari penyediaan buku panduan, training guru, tanaga pengajar hingga studi konservasi ke kawasan lindung.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkot Bitung, Ferdinand Tangkudung menyatakan, penyelamatan satwa liar saat ini sifatnya mendesak dan harus segera dilakukan.
“Kami sadar, salah satu cara efektif menanamkan konservasi adalah lewat bangku sekolah dan ini harus dilakukan sebelum satwa-satwa edemik punah,” kata Tangkudung.(abinenobm)