BITUNG—Sejumlah impian untuk menjadikan Kota Bitung sebagai International Hub Port mulai diragukan. Pasalnya, sejumlah sarana penunjang untuk menjadi International Hub Port atau pelabuhan internasional tidak menunjang sama sekali dan hal ini diarasakan langsung oleh para sopir pengakut barang dan buruh dipelabuhan Kota Bitung.
“Saat ini saja ada kebijakan pembatasan operasi kendaraan container mengangkut barang ke sejumlah daerah di Sulut karena alasan mencegah kemacetan. Itu baru statusnya pelabuhan biasa, fasilitas sudah tidak mampu mendukung,” kata salah satu sopir container Kota Bitung, Berty Piri, Rabu (7/12).
Belum lagi infrastruktur berupa akses jalan di Kota Bitung yang dianggap tidak mempu untuk menampung kendaraan berat seperti container. Karena menurut Piri, akses jalan di Kota Bitung tidak diperuntukkan bagi kendaraan berat, akibatnya sajumlah jalan yang dilalui sudah mengalami kerusakan parah.
“Jam operasi pelabuhan Kota Bitung saja dibatasi hingga pukul 22.00 Wita, setelah itu kami sudah tidak dapat melakukan aktifitas mengangkut barang,” katanya.
Ia dan puluhan sopir serta buruh pelabuhan Kota Bitung sangat pesimis Kota Bitung bisa dijadikan sebagai pelabuhan internasional seperti yang didengungkan selama ini. Karena jelas dalam beberapa tahun ini tidak ada pebaikan apalagi pembenahan terhadap akses penunjang untuk menjadi pelabuhan internasional.
“Malah saat ini kami malah dibatasi dalam melakukan operasi mengangkut barang, lalu bagaimana jika nantinya sudah menjadi pelabuhan internasional, apa fasilitas dan kebijakannya tetap seperti ini,” ujar Piri.(en)