MANADO – Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) GMIM Tanjung Parigi, Bunaken, Pdt Billy Johannis STh, menyatakan, kasus teror bom di depan Kantor Sinode GMIM di Tomohon, Sabtu, akhir pekan lalu yang hanya berjarak 25 meter dari Polsek Tomohon menuntut keseriusan polisi.
Menurut Billy, polisi harus lebih serius terhadap berbagai macam ancaman, mengingat beberapa waktu lalu sudah diisyaratkan dengan kasus pembakaran ATM BCA di Tanjung Batu, Wanea, Manado.
Karena menurutnya, saat itu ada selebaran pengancaman yang menyatakan perang dengan pemerintah, kepolisian, dan aparat penegak hukum lainnya. Apalagi, peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Mesjid Polres Cirebon, yang melukai, dan menciderai aparat kepolisian.
”Ini khan mencemaskan masyarakat. Bayangkan saja sedangkan polisi yang pegang pistol, kelompok ini berani menyerang, apalagi masyarakat biasa,” ujar Ketua Granat Sulut ini, Senin (18/04).
Dia juga mengingatkan, bahwa peristiwa di Kantor Sinode GMIM ini memberi isyarat bahwa sudah saatnya Kantor Sinode, gereja, dan aset gereja lainnya dilengkapi dengan CCTV, dan pengamanan security yang lebih serius.
Menghadapi Jumat Agung dan Paskah perlu ada pengamanan ekstra dari pemuda serta Pria Kaum Bapa (PKB) GMIM. ”Cuma kita tidak boleh terpancing, dan emosi dengan peristiwa ini. Mari kita sikapi secara arif dan bijaksana dengan pembentukan sistem pengamanan lingkungan di kelurahan,” tukas Billy meyakinkan. (abm)