MANADO – Menyikapi opini yang berkembang tentang aborsi di daerah ini yang terkesan menyudutkan dokter, tokoh pemuda Sulut, Billy Johannis, mengatakan, hal ini perlu dilihat secara proposional, artinya melihat kasus aborsi tidak bisa serta merta mempersalahkan sang dokter.
”Karena aborsi akan terjadi kalau ada kemauan dari beberapa pihak, misalnya, pasien yang merupakan korban, dokter, dan pihak-pihak lain. Ya bisa keluarga pasien, dan pihak lainnya, misalnya pacar sang korban, ”ujar Billy kepada beritamanado, Rabu (24/05).
Selain itu, ada juga aborsi yang terpaksa dilakukan karena alasan kesehatan, dan lainnya. ”Tapi intinya, dalam kasus ini kita harus melihat rentetan kasusnya secara menyeluruh, jadi bukan memvonis dokter yang paling bersalah, ”ujarnya. (abm)