
Manado, BeritaManado.com – PT BFI Finance Indonesia Tbk kembali mencatatkan kinerja positif di semester pertama 2017 ini.
Piutang bersih (net receivables) meningkat hampir 28%, menjadi Rp 13 Triliun.
BFI Finance pada semester pertama 2017 berhasil menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 6,7 Triliun, tumbuh 30% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 5,2 Triliun.
Dengan demikian, piutang pembiayaan yang dikelola perusahaan (managed receivables) naik 15% menjadi Rp 14,5 Triliun pada akhir Juni 2017 dibandingkan dengan Rp 12,6 Triliun tahun lalu.
“Pembiayaan produk kendaraan roda empat bekas masih menjadi kontributor utama pembiayaan baru kami yakni sebesar 71%. Strategi kami tetap sama seperti tahun sebelumnya yaitu memperluas penyediaan layanan untuk pembiayaan kendaraan bekas, baik sepeda motor maupun mobil,” ujar Direktur Pembiayaan Ritel, Sutadi.
Perusahaan pembiayaan yang sudah berusia 35 tahun ini, secara konsiten berhasil meningkatkan aset dan profatibilitasnya di semester pertama dengan membukukan kenaikan laba bersih sebesar 55% mencapai Rp 526 Miliar dibandingkan Rp 340 Miliar tahun lalu, didukung oleh peningkatan total pendapatan bersih mencapai Rp 1,4 Triliun, meningkat 26% dari yang sebelumnya Rp 1,1 triliun.
“Peningkatan pendapatan bersih di semester pertama 2017 dikontribusi oleh perbaikan komposisi piutang yang didominasi oleh aset dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi, serta kemampuan Perseroan dalam mendapatkan sumber pendanaan yang lebih kompetitif sehingga dapat menurunkan cost of fund Perseroan,” jelas Direktur Keuangan, Sudjono.
BFI Finance pun senantiasa meningkatkan pengendalian risiko untuk menjaga kelangsungan usaha.
Hasilnya rasio piutang pembiayaan macet (Non Performing Finance-NPF) tercatat 1,1% menguat setelah sebelumnya sebesar 1,5% di periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kami mengimplementasikan strategi pengendalian risiko yang terintegrasi dari awal sampai akhir (end-to-end) yang dimulai dari proses persetujuan kredit (credit underwriting) hingga manajemen penagihan (collection management). Kedepannya kami terus berusaha untuk menjaga NPF dibawah 2% guna terus mempertahankan kinerja perusahaan serta meningkatkan daya saing kami di pasar,” kata Direktur Risiko Perusahaan, Sigit Hendra Gunawan.
Dalam upaya peningkatan pelayanan dan kinerja perusahaan, sepanjang 2016 BFI Finance yang telah menerima banyak penghargaan melanjutkan prestasi yang sama di 2017 dengan terpilih menjadi salah satu dari 20 perusahaan pilihan tempat bekerja terbaik di Indonesia berdasarkan evaluasi kinerja manajemen SDM Perusahaan oleh tim riset majalah HR Asia.
“Ditengah persaingan pasar yang kian kompetitif, kami yakin dapat menghadapi semester berikutnya dengan baik. Dengan pencapaian pembiayaan hingga Juni 2017 yang telah mencapai 51% dari total target tahunan, kami memiliki optimisme terhadap kinerja paruh kedua 2017 nanti,” tutup Sudjono. (***/sri)
Baca juga:
- Rampas Kendaraan, BFI dan Adhira Finance Dipolisikan
- Diduga Melakukan Penipuan, BFI Manado Digugat Konsumen
- Hati-hati !!! Tarik Kendaraan Hampir Lunas Diduga Menjadi Modus BFI Manado Tipu Konsumen
- BFI Finance Serahkan Hadiah UBER Milyaran 2017 Periode Kedua
- Astaga !!! Pegawai BFI Amurang Ditangkap, Diduga Hamili Gadis Tenga