Kawangkoan, BeritaManado.com — Di sela-sela kegiatan kerja bakti pembersihan tebing Goa Jepang jemaat Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) Sidang Solagratia Kiawa, Sabtu (15/2/2020) kemarin, seorang anggota jemaat menemukan hewan endemik Tarsius.
Hal itu dibenarkan oleh Pnt. Joudi Polii yang juga mengunggah (upload) seekor Tarsius yang ditemukan di akun media sosial facebook miliknya.
“Tarius ditemukan oleh anggota jemaat saat sedang ramai-ramainya kegiatan pembersihan tebing dua dari ranting-ranting pohon dan rumput liar yang menutupi dan secara tidak disangka ditemukanlah hewan yang dilindungi tersebut,” katanya.
Sebagaimana status di akun facebooknya, Pnt. Joudi Polii mengatakan bahwa pihaknya akan menyerahkan Tarsius tersebut ke tempat penangkaran akan tetapi dalam kolom komentar di facebook warga Kawangkoan lainnya dikatakan bahwa hewan tersebut sudah dilepaskan kembali ke habitatnya.
HIngga berita ini diturunkan, belum diperoleh kronologi secara detail dan informasi apakah ada penemuan serupa saat kegiatan kerja bakti, mengingat ruang lingkup pekerjaan cukup luas, yaitu titik yang dahulunya pernah terjadi longsor.
Tarsius tarsier, Tarsius spectrum atau Tangkasi
Pakar Keanekaragaman hayati (biodiversitas) dari Fakultas Pertanian UNSRAT Manado Dr. Ir. Johny S. Tasirin, M.Sc. kepada BeritaManado.com mengatakan bahwa hewan yang ditemukan tersebut adalah Tangkasi yang memiliki nama ilmiah Tarsius tarsier.
“Sinonim dengan nama lamanya Tarsius spectrum,” kata Johny Tasirin.
Menurut Johny Tasirin, hewan ini sama jenis dengan yang ada di Tangkoko hingga Bolmong.
“Ada dimana-mana. Ada juga di Gunung Tumpa dan Pakowa, apalagi di Tomohon, Kiawa, Kawangkoan, Ratahan, Tombatu, Modoinding, Kotamobagu, Dumoga, dll,” ungkap Johny Tasirin.
(Frangki Wullur)